Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Alami Benturan, Kapal Tim Penyelam yang Cari Sriwijaya Air Tetap Dioperasikan

Kompas.com - 19/01/2021, 13:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa kapal tim penyelam yang ikut dalam pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 saling berbenturan di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Selasa (19/1/2021) pagi.

Direktur Operasional Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan, kapal Wishnu yang terlibat benturan dengan beberapa kapal lain saat berlindung di balik pulau dari cuaca buruk tetap dioperasikan.

"Iya ada di lapangan sekarang. Lagi (digunakan untuk) penyelaman sekarang ini," ujar Rasman saat dihubungi, Selasa (19/1/2020).

Rasman menjelaskan, kapal itu mengalami kerusakan pada bagian tengah kiri. Titik kerusakan kapal berada 3 meter di atas permukaan air.

Baca juga: Kapal Tim Penyelam yang Cari Sriwijaya Air SJ 182 Saling Berbenturan, Ini Penyebabnya

Kondisi itu dinilai tak berbahaya sehingga kapal tersebut tetap dioperasikan.

"Kerusakan itu sekitar 3 meter di atas permukaan air, jadi tidak sampai membahayakan juga walaupun, ya, rusak. Jadi tidak usah didramatisasi dia tabrakan, tidak," ucap Rasman.

Rasman sebelumnya mengatakan, peristiwa terjadi saat Kapal Wishnu sedang berlindung di balik pulau saat terjadi cuaca buruk.

Saat itu, kata Rasman, ada beberapa kapal yang turut mengambil posisi serupa.

"Karena terlalu berdekatan, kemudian ombak besar, terjadi benturan yang menyebabkan terjadi kerusakan sedikit," ujar Rasman.

Baca juga: Tim DVI Ungkap Kendala Proses Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182

Menurut Rasman, saat itu gelombang cukup tinggi, yakni sekitar 2,5 meter, serta kecepatan angin mencapai 31 knot.

Kecepatan angin itu melebihi angka aman, yaitu 10 sampai 15 knot.

"Kalau dari keterangan, tadi pagi itu (gelombang) bisa sampai 2,5 meter itu. Dan angin kencang itu jam 08.00 pagi itu masih di 31 knot. Itu kencang sekali, normalnya 10 sampai 15 knot," kata Rasman.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Baca juga: Hari Ke-11, Tim SAR Gabungan Persempit Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Hingga hari kesebelas, tim SAR masih terus mencari korban dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com