Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Rumah Ibu Dino Patti Djalal Roboh, Penyebabnya Curah Hujan Tinggi dan Sumur Resapan di Tepi Lereng

Kompas.com - 23/02/2021, 17:29 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab menyebutkan, tembok pagar rumah milik ibu mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal roboh disebabkan sejumlah faktor.

Mustajab menyebutkan, curah hujan tinggi dan adanya sumur resapan di tepi lereng saluran membuat struktur tanah bergeser dan membuat tembok pagar roboh.

“Yang jelas curah hujan tinggi yang membanjiri lereng, membasahi lereng, termasuk sumur resapan itu kami tidak rekomendasi untuk dibangun di tepi-tepi lereng itu,” kata Mustajab saat ditemui di lokasi tembok roboh, Selasa (23/2/2021).

Menurut Mustajab, sumur resapan tidak boleh dibangun di tepi lereng. Sumur resapan di tepi lereng, lanjut Mustajab, membuat tanah di bagian bawah menjadi jenuh.

“Kalau jenuh, itu potensi untuk sleding atau untuk longsor itu sangat tinggi, apalagi ditambah curah hujan yang sangat lebat, itu kami tidak merekomendasikan,” tambah Mustajab.

Baca juga: Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Dino Patti Djalal: Itu Rumah Ibu Saya

Mustajab juga menduga kolam renang di belakang rumah ibu Dino Patti Djalal juga membuat tanah longsor dan merobohkan tembok pagar.

Mustajab menambahkan, air kolam renang juga bisa meresap ke tanah dan membuat jenuh.

“Tidak (direkomendasikan kolam renang dekat lereng) karena ini tidak kedap, sehingga bebannya air sendiri bisa meresap ke tanah bisa buat beban struktur ini jadi basah, menjadi jenuh,” kata Mustajab.

“Iya, kan kita enggak bisa jamin kolam renang ini benar kedap apa enggak. Ada kebocoran mungkin,” tambah Mustajab.

Tanah yang jenuh, lanjut Mustajab, berpotensi membuat struktur tanah menjadi basah dan mudah longsor.

Oleh karena itu, pembangunan sumur resapan dan kolam renang di tepi lereng tidak direkomendasikan.

Baca juga: Dino Patti Djalal Akan Perbaiki Rumah Warga yang Tertimpa Tembok Rumah Ibunya

Sementara itu, Dino Patti Djalal mengaku belum mengetahui penyebab longsornya tanah hingga menyebabkan tembok pagar rumah ibunya roboh.

Ia mengatakan harus mendengar langsung analisis penyebab tanah longsor dan tembok pagar roboh dari Mustajab.

“Oh saya enggak tahu itu, saya harus dengar dari beliau langsung. Kalau dia (Mustajab) bilang ada kolam renangnya bagaimana dampaknya, dengan senang hati akan saya pelajari,” ujar Dino saat ditemui di lokasi.

Sebelumnya, tembok milik ibu Dino Patti Djalal runtuh pada Sabtu (21/2/2021) pukul 00.10 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com