Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Darah Tinggi, Lansia Ini Belum Bisa Dapat Vaksin di RSUD Pademangan

Kompas.com - 24/02/2021, 16:15 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakya (62), warga RT02/RW09 Pademangan Barat belum bisa mendapat vaksin Covid-19 di RSUD Pademangan karena memiliki tekanan darah yang tinggi.

Saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rakya mengatakan setelah memenuhi persyaratan administratif, dirinya kemudian melewati pemeriksaan kesehatan.

"Saya sementara ini belum divaksin karena (tekanan) darah saya terlalu tinggi, 223 per 82. Kalau pemeriksaan data sudah lolos, terus pas diperiksa tensinya terlalu tinggi jadi belum bisa divaksin," kata Rakya, Rabu (24/2/2021).

Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan Lansia dengan Penyakit Diabetes Sebelum Vaksinasi Covid-19

Rakya bercerita, setelah itu ia diberikan obat penurun tensi darah dan diminta menunggu selama setengah jam. Rakya baru bisa menerima vaksin setelah tekanan darahnya normal.

"Terus dibawa ke tempat pemeriksaan dikasih obat penurun darah terus diukur lagi, saya tunggu 30 menit, sudah turun jadi 180. Ternyata masih tinggi, jadi dikasih obat lagi tunggu lagi," ucapnya.

Memang sudah satu tahun ini Rakya mengidap penyakit hipertensi. Awalnya ia sempat ragu untuk mengikuti program vaksinasi untuk lansia .

"Saya memang menyadari, dari dulu ada penyakit darah tinggi, sudah setahun lalu. Dari kemarin saya juga khawatir, saya disaranin ikut vaksin tapi ada darah tinggi bisa enggak? Kata Bu RW dicoba saja nanti diperiksa, ternyata benar," tuturnya.

Baca juga: Lansia yang Ingin Vaksinasi di RSUD Pademangan Disarankan Daftar ke RT-RW

Sebelumnya Rakya sudah mendaftarkan diri secara online dan melapor ke RT/RW setempat. Namanya pun sudah terdaftar sebagai calon penerima vaksin di RSUD Pademangan.

Bila Rakya masih harus menunggu hingga kondisinya membaik, lain halnya dengan Sumadi (64). Pasien yang juga tetangga Rakya ini sudah lebih dahulu divaksinasi.

Sama seperti Rakya, Sumadi pun melewati pemeriksaan kesehatan. Ia pun berhasil lolos.

Kata Sumadi, setelah divaksinasi ia tidak merasakan efek samping apapun.

"Yang dirasa sih enggak ada apa-apa kayak disuntik biasa saja, setelah disuntik setengah jam, enggak ada efek apa-apa," ungkapnya.

Sumadi mengaku tidak merasa khawatir dengan pemberian vaksin kepada lansia ini.

"Pak Presiden juga menyarankan untuk bisa divaksin, semuanya juga diberitakan, enggak ada khawatir akan vaksin, kita harus memastikan agar kita enggak khawatir kalau enggak nanti timbul penyakit," ucap Sumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com