Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Ungkap Kelompok Pembacok 2 Remaja di Rengas Tangsel

Kompas.com - 04/03/2021, 14:05 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Aparat kepolisian kesulitan mengungkap pembacok dua remaja di kawasan Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Minggu (28/2/2021) lalu.

Kanitreskrim Polsek Ciputat Timur AKP Hitler Napitulu menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum berhasil mengetahui identitas sekelompok orang tak dikenal yang menyerang korban BR (14) dan J (18).

"Masih dalam lidik. Belum tahu, kami kan kalau sudah tahu ya sudah tertangkap," ujar Hitler saat dikonfirmasi, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Keluarga Korban Harap Pembacok 2 Remaja di Rengas Tangsel Segera Tertangkap

Menurut Hitler, pihaknya sudah menyisir sejumlah kamera pengintai atau CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian. Namun, tidak ada satupun kamera yang merekam kejadian ataupun pergerakan para pelaku.

Kondisi tersebut membuat polisi sulit untuk bisa segera mengidentifikasi pelaku yang diduga bergerombol menggunakan sepeda motor.

"Kami sudah ambilin semuanya enggak ada yang tertangkap (kamera). Berapa jumlahnya belum tau," kata Hitler.

Baca juga: Pembacokan yang Tewaskan Satu Pemuda di Duren Sawit Berawal dari Cekcok di Medsos

Hitler mengatakan, polisi hanya mendapati barang bukti berupa pecahan kaca dan satu buah bom molotov di lokasi pembacokan.

"Ya pecahan kaca sama itu saja (bom molotov) satu buah," pungkasnya.

Sebelumnya, Rizky menjelaskan bahwa peristiwa penyerangan terhadap BR dan J terjadi pada Minggu (28/2/2021) pagi sekitar pukul 04.35 WIB. Saat kejadian, kedua korban sedang berada di pos ronda yang tak jauh dari rumah Rizky.

"Kejadian jam 04.35, WIB, korban lagi berdua. Dua-duanya kena bacok. Posisinya korban minta tolong sudah terluka. Dia gedor-gedor rumah saya, manggil-manggil," ujar Rizky saat ditemui di lokasi, Senin (1/3/2021).

Begitu mendapati keponakannya bersimbah darah, Rizky langsung mencari pelaku penyerangan. Namun, para pelaku yang diduga bergerombol dan menggunakan sepeda motor itu sudah melarikan diri dari lokasi kejadian.

"Pelaku sudah enggak ada. Saya kejar sampai jalan raya, ada tukang sayur. Saya tanya lihat gerombolan lewat enggak. Katanya ada banyak, pada bawa sajam. Dua belas motor boncengan semua," kata dia.

BR mengalami luka di bagian badan belakang dan depan, serta paha. Sementara J di pergelangan tangan kiri.

Belum diketahui motif penyerangan terhadap BR dan J. Saat ini, kasus tersebut sudah ditangani Polres Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com