JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, disebut tidak menghiraukan imbauan Wali Kota Jakarta Pusat dan Kapolres Jakarta Pusat terkait pelaksanaan protokol kesehatan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020.
Hal itu tertuang dalam dakwaan kasus kerumunan di Petamburan yang dibacakan jaksa penuntut umum dalam sidang lanjutan Rizieq Shihab yang digelar secara online oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (19/3/2021).
Wali Kota Jakarta Pusat yang kala itu dijabat Bayu Meghantara telah menyampaikan imbauan secara lisan tentang penerapan protokol kesehatan kepada Rizieq Shihab.
"Sebelum kegiatan pernikahan dan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan, Bayu Meghantara selaku Wali Kota Jakarta Pusat telah memberikan pemberitahuan secara lisan kepada Terdakwa melalui Haris Ubaidillah dan keluarga pengantin agar mematuhi protokol kesehatan," ujar jaksa.
Selain peringatan secara lisan, Bayu juga menyampaikan imbauan secara tertulis.
"Diminta menerapkan protokol kesehatan secara tepat, antara lain membatasi jumlah peserta tidak lebih dari 50 persen kapasitas lokasi kegiatan, menyediakan sarana-prasarana pencegahan Covid-19, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker dan peralatan lainnya yang diperlukan, pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap orang yang hadir," ujar jaksa.
"Bayu Meghantara menindaklanjuti lagi dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis untuk kedua kalinya ditujukan kepada Terdakwa. Namun Terdakwa dan para panitia kegiatan tersebut tidak menghiraukan pemberitahuan tertulis maupun lisan dari Wali Kota Jakarta Pusat tersebut," lanjutnya.
Selain Pemkot Jakarta Pusat, Kapolres Jakarta Pusat yang kala itu dijabat Kombes Heru Novianto juga menyampaikan imbauan serupa kepada Rizieq.
"Heru Novianto selaku Kapolres Metro Jakarta Pusat juga telah memberikan imbauan dan penegasan secara lisan dengan cara menemui terdakwa secara langsung," kata jaksa.
Namun, jaksa menyebut Rizieq tidak menghiraukan imbauan yang telah diberikan. Terdakwa tetap menggelar acara kerumunan di Petamburan yang dinilai memperburuk kasus Covid-19 di Ibu Kota.