Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PAN Desak Pemprov DKI Segera Selenggarakan Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 31/03/2021, 20:57 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Sebab, menurut Oman, banyak kendala yang dirasakan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Di semua Dapil permintaan satu, ingin sekolah segera dibuka. Banyak kendala selama PJJ, seperti orangtuanya tidak mampu mendampingi, dan lain-lain," kata Oman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Saat ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta baru akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai 7 April 2021.

Anggota Komisi E ini menjelaskan, sebelum memutuskan untuk melakukan uji coba, Disdik DKI Jakarta telah melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah tersebut. Asesmen dilakukan pada 19 Februari-17 Maret 2021.

Baca juga: Disdik DKI Akan Uji Coba Sekolah Tatap Muka pada 7-29 April

Oleh karenanya, dia mendesak agar asesmen untuk pembukaan sekolah pada tahap selanjutnya segera dilaksanakan, tanpa perlu menunggu monitoring dan evaluasi dari uji coba yang akan dilakukan.

"Fraksi PAN mendesak Pemprov khususnya jajaran Disdik, tapi ini harus dikolaborasikan dengan dinas yang lain, Dinas Kesehatan misalnya, untuk pembukaan sekolah piloting-nya ditambah dan tidak harus menunggu monev (monitoring dan evaluasi) setelah April," ucap Oman.

Menurut dia, uji coba pada 100 sekolah belum cukup. Sebab masih ada ribuan sekolah lain di Jakarta.

Oman menuturkan, desakan ini ia sampaikan melihat adanya ketertinggalan mutu pendidikan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Oman juga berharap, sekolah-sekolah yang akan jadi percontohan untuk uji coba tidak hanya terbatas untuk sekolah negeri, melainkan juga swasta.

Baca juga: Disdik DKI Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Ini Mekanismenya

"Tahap pertama 100 sekolah piloting kami minta 100 sekolah berikutnya, menjadi 200, itu jangan nunggu monev di bukan April, pertengahan april, tapi lakukan asesmen dari sekarang jadi masukkan sekolah-sekolah yang siap," tutur Oman.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan menggelar uji coba atau pilot project pembelajaran tatap muka secara terbatas di Jakarta pada 7-29 April 2021.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menjelaskan, hanya sekolah yang telah lolos asesmen yang diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka.

Adapun proses asesmen telah dilaksanakan pada 19 Februari-17 Maret 2021. Nantinya sebanyak 100 sekolah akan dibuka selama masa piloting.

"Piloting akan kami rencanakan 7 April sampai 29 April," kata Nahdiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com