Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Politik Lagi Sepi, Ketum PA 212 Slamet Maarif Bingung Rumahnya Kembali Dilempari Batu

Kompas.com - 01/04/2021, 13:29 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengaku bingung, mengapa rumahnya di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, kembali diteror orang tak dikenal untuk kali ketiga pada Kamis (1/4/2021) dini hari.

Sebagai informasi, rumah Slamet pernah dilempari batu pada Februari 2020 lalu. Kemudian pada Desember 2020, orang tak dikenal juga merusak mobil miliknya di garasi rumah yang sama.

"Yang pertama mungkin ada motif politik karena waktu itu mau aksi besar soal mega korupsi. Kemudian, (teror) yang kedua pun setelah Habib Rizieq pulang, apakah ada kaitannya dengan itu," ujar Slamet menerangkan dugaannya kepada wartawan, Kamis.

"Yang ketiga ini kita bingung, karena tidak ada apa-apa, justru kita sedang cooling down, sedang Ingin tidak ada kegaduhan, sedang menghadapi Covid-19, tapi tahu-tahu teror itu muncul lagi," ia menambahkan.

Baca juga: Tiga Aksi Teror yang Menyerang Ketua PA 212 Slamet Maarif: Rumah Dilempari Batu, Mobil Dirusak

Kebingungan Slamet semakin bertambah sebab belakangan ini sedang terjadi teror berskala nasional, sebut saja pengeboman gereja di Makassar, Sulawesi Selatan, serta penyerangan Mabes Polri di Jakarta.

"Itu saya tidak paham, ya, ada atau tidak ada kaitan. Saya juga bingung, apa kaitannya?" kata dia.

Slamet pun menepis jika teror itu berkaitan dengan persoalan pribadi.

"Saya sendiri juga bingung persoalan apa. Temuin saja (jika) ada persoalan apa, kalau kita berhadapan kan lebih gentle begitu, kalau begini kan kita jadi menerka-nerka," sebutnya.

"Karena masalah pribadi juga kita tidak sedang punya persoalan pribadi, seingat saya," tutup Slamet.

Baca juga: Rumahnya 3 Kali Diteror, Ketum PA 212 Slamet Maarif Duga Pelakunya Sama

Lemparan batu dini hari tadi menyebabkan kaca jendela rumah Slamet pecah. Jendela yang pecah kali ini pun jendela yang sama dengan yang dilempari batu pada tahun lalu.

Dari rekaman CCTV rumahnya, terlihat orang-orang tak dikenal melempar batu dari jarak sekitar 2 meter dari jendela sasaran.

"Pelakunya 4 orang, pakai 2 motor. Semua rapat, pakai helm, masuk dari arah sini (depan kompleks), lalu berputar, sampai sini lagi dia lempar, dia lari," ujar Slamet.

"Saya tungguin juga, jangan-jangan kayak dulu, balik lagi, karena dulu kan balik lagi. Ternyata tidak. Sampai dengan azan subuh kita tungguin CCTV, 4 orang dan 2 motor itu tidak balik lagi," jelas Slamet.

Slamet memastikan, tidak ada seorang pun yang terluka akibat insiden ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com