Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan Berbuka Puasa dengan Kurma Menurut Ahli Gizi

Kompas.com - 13/04/2021, 12:46 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hadits riwayat Abu Daud menyebutkan bahwa Nabi Muhammad memilih untuk makan kurma ketika waktu berbuka puasa tiba.

Jika tidak ada kurma, maka beliau akan meminum air putih.

"Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Daud)

Apa sebenarnya manfaat memakan kurma ketika berbuka puasa?

Baca juga: Takjil Bukan Berarti Makanan, Ini Arti Sesungguhnya

Mengembalikan energi

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, dr Inggrid Tania mengatakan, kurma memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Salah satu manfaatnya adalah dapat mengembalikan energi yang terkuras saat berpuasa karena kandungan gula alaminya.

"Berbuka puasa dengan kurma adalah cara yang paling sehat dan paling cepat dalam memulihkan tubuh kita dan menghasilkan energi," ujar Tania.

Satu butir kurma memiliki kandungan gizi seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, dan vitamin A.

Baca juga: Ini Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, dan Waktu Shalat Ramadhan 2021 di DKI Jakarta

Selain itu, kurma juga tinggi akan serat pangan larut yang bisa memperlancar proses pencernaan.

Kurma bersifat antimikroba sehingga dapat melindungi lambung dan usus dari parasit yang terbawa dalam makanan.

Oleh karena itu, kurma sebetulnya tak hanya baik untuk dikonsumsi sebagai menu berbuka puasa, tetapi juga baik untuk mengawali sesi makan.

"Misalnya ketika traveling, makan di restoran atau ke warteg, lebih bagus makan kurma dulu karena baik untuk mengondisikan dan melindungi lambung dan usus kita dan membantu melawan parasit dan bakteri yang mungkin bisa masuk bersama makanan," ucapnya.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Masjid Istiqlal Dibuka untuk Shalat Tarawih Pertama

Jumlah yang dianjurkan

Untuk mengawali berbuka puasa, kita bisa mengonsumsi tiga hingga lima butir kurma, tanpa takut obesitas.

Kurma yang manis tidak menyebabkan obesitas karena tinggi kandungan serat.

Buah ini juga bebas kolesterol, lemak dan gluten, ujar Tania.

"Kalorinya rendah, tapi cukup memenuhi kalori di saat berbuka puasa dan sebelum makan," imbuhnya.

(Penulis : Nabilla Tashandra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com