Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal, Ekspresi Rasa Syukur Kemerdekaan hingga Toleransi

Kompas.com - 20/04/2021, 09:13 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal bukan hanya sekedar bangunan megah yang digunakan umat Islam untuk beribadah. Lebih dari itu, masjid yang terletak Jakarta Pusat ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia serta simbol toleransi antar umat beragama.

Kepala Sub Bagian Humas Masjid Istiqlal Nur Khayin menceritakan, ide pembangunan Masjid Istiqlal muncul sejak era awal kemerdekaan Indonesia

"Dimulai ketika penyerahan kedaulatan Indonesia dari Belanda tahun 1949. Lalu tahun 1950 ada ide untuk mendirikan masjid yang besar atas rasa syukur kemerdekaan," kata Nur Khayin saat ditemui Kompas.com di Masjid Istiqlal, Senin (19/4/2021) kemarin.

Baca juga: Kisah Ironis Friedrich Silaban, Hidup Susah Usai Rancang Masjid Istiqlal yang Monumental

Kata "Istiqlal" yang diambil dari bahasa Arab memiliki arti merdeka. Karena itu, kata tersebut dipilih sebagai rasa syukur sekaligus simbol kemerdekaan.

Nur Khayin menceritakan, saat itu ide awal pendirian masjid ini datang dari Menteri Agama KH Wahid Hasyim bersama tokoh Islam Anwar Tjokro Aminoto.

Pada 1954, ide untuk membangun Masjid Istiqlal semakin matang dan akhirnya disampaikan kepada Presiden Soekarno.

"Ide ini pun mendapat sambutan yang hangat dari Presiden Soekarno. Bahkan Presiden Soekarno juga ikut memimpin langsung menjadi panitia," ujar Nur Khayin.

Pada 1954, sayembara untuk merancang arsitektur Masjid Istiqlal dimulai. Menurut Nur, saat itu da 30 arsitek yang ikut mendaftar. Namun, hanya 22 yang akhirnya menyerahkan berkas.

Dewan juri akhirnya menetapkan seorang arsitek nasrani, Friedrich Silaban, sebagai pemenang sayembara. Meski nonmuslim, tetapi Friedrich Silaban dianggap bisa memadukan unsur Islam dan nasionalisme dalam rancangannya.

Misalnya kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945. Terdapat ukiran ayat kursi yang melingkari bagian dalam kubah.

Masjid Istiqlal juga ditopang oleh 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh di tanggal 12 Rabiul Awwal.

Selain itu, Masjid Istiqlal memiliki empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Kelima lantai ini melambangkan lima rukun islam, jumlah shalat wajib dalam sehari, serta jumlah sila dalam ideologi negara Indonesia, Pancasila.

Lalu di bagian luar masjid, terdapat menara yang memiliki tinggi 6.666 sentimeter. Angka ini melambangkan keseluruhan jumlah ayat dalam Al-Quran. Menara masjid yang hanya berjumlah satu juga melambangkan tanda keesaan Allah.

Setelah rancangan Friedrich Silaban ditetapkan sebagai pemenang, proses rencana pembangunan Masjid Istiqlal terus berjalan. Tahun 1961, pembangunan masjid itu dimulai ditandai dengan pemancangan tiang pertama oleh Presiden Soekarno.

"Tanggal 24 Agustus 1961 dimulai pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal," ucap Nur Khayin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com