Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temu Kangen Anies-AHY di Balai Kota dan Kenangan Kemesraan dengan Demokrat di Masa Lalu

Kompas.com - 07/05/2021, 08:22 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat kunjungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Kamis (6/5/2021).

AHY yang baru saja selesai "perang" melawan Moeldoko untuk mempertahankan posisi Ketua Umum Partai Demokrat itu menyambangi Anies di Balai Kota DKI Jakarta.

Kedua tokoh politik ini saling sapa dan melempar senyum di balik masker mereka, terlihat dari guratan tipis di pelipis mata masing-masing wajah Anies dan AHY.

Tak banyak yang diungkapkan ke publik mengenai pertemuan itu, kata AHY, hanya sebatas bertukar pikiran dan kangen dengan Anies.

Baca juga: AHY Temui Anies di Balai Kota

Anies dia sebut sebagai sosok yang enak diajak berdiskusi, mampu menerima perbedaan, dan masukan dari lawan diskusinya.

"Termasuk kalau ada masukan dan gagasan atau apa pun yang baik untuk disampaikan, tentu dengan senang hati saling membuka diri," ucap AHY saat konferensi pers di Pendopo Balai Kota DKI.

Anies sebenarnya bukanlah sosok baru di Partai Demokrat. Pertama kali terjun ke dunia politik, Anies justru mendapat tempat di acara yang diselenggarakan partai berlambang bintang merci tersebut.

Anies dan konvensi capres Partai Demokrat

Kala itu pada tahun 2013 Anies masih menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Dia masuk daftar 11 nama yang dipilih Partai Demokrat dalam acara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Baca juga: Anies ke AHY: Demokrat Melewati Ujian yang Tidak Sederhana

Anies disejajarkan bersama nama-nama besar politikus Partai Demokrat dan beberapa pejabat dan politikus senior lainnya.

Hasilnya, saat itu Anies berada di peringkat kelima di bawah Dahlan Iskan sebagai peringkat pertama, Pramono Edhie Wibowo kedua, Marzuki Alie ketiga, dan Gita Wirjawan di urutan keempat.

Dibantu basis pemilih AHY-Sylviana Murni

Keterkaitan Anies dengan Demokrat juga berlangsung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Meskipun tidak secara langsung didukung oleh Demokrat, Anies mengakui basis suara yang didapat AHY-Sylviana Murni saat itu banyak beralih memilih Anies-Sandi ketimbang rivalnya saat itu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.

"Kami cukup optimis bahwa basis pendukung (AHY-Sylvi) akan mendukung pasangan nomor 3 karena tujuan kita sama," kata Anies, Maret 2017.

Baca juga: Bertemu Anies, AHY: Dulu Kami Berkompetisi, Sekarang Bersahabat

Saat itu Anies menyebut pemilih AHY-Sylvi menginginkan adanya gubernur baru yang bisa menggantikan petahana yang masih dipegang oleh Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com