Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Apresiasi Pelayan Publik yang Tidak Bisa Lebaran Bareng Keluarga

Kompas.com - 14/05/2021, 04:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi para petugas pelayanan publik pada Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).

Para petugas itu tidak bisa merayakan Idul Fitri dengan meluangkan waktu banyak bersama keluarga lantaran harus menjalankan tugasnya demi kepentingan umum.

"Kami apresiasi kepada para petugas yang di saat semua orang berlibur, mereka bertugas di lapangan: kepolisian, TNI, petugas perhubungan, tenaga medis, kemudian tenaga-tenaga kebersihan," kata Anies kemarin.

"Mereka semua tidak bersama keluarga di saat Lebaran dan pada mereka saya sampaikan apresiasi," tambahnya.

Baca juga: Lebaran di Rumah Bareng Keluarga, Anies Tidak Adakan Open House

Selain kepada para petugas pelayanan publik, Anies juga menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang merayakan Idul Fitri dengan mematuhi protokol kesehatan.

Hal itu termasuk pihak masjid penyelenggara shalat Idul Fitri maupun keluarga yang memilih shalat di rumah dengan keluarga inti.

"Kita sama-sama dalam suasana pandemi, penting sekali untuk bisa menjaga kebersamaan. Kenapa ingin mudik?" ungkap Anies.

"Karena ingin bersama keluarga. Nah, pandemi ini membuat orang terpisah. Kalau terpapar, dia harus diisolasi, insya Allah sembuh, tapi kalau sampai ada yang tidak sembuh? Artinya terpisah selamanya," kata dia mengingatkan.

Baca juga: Di Luar Prediksi Pengurus Masjid Luar Batang, Jumlah Jemaah Shalat Id Lebih dari 50 Persen Kapastitas

Anies menghabiskan Lebaran 2021 bersama keluarga di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ia juga menjalankan shalat Idul Fitri di halaman belakang rumah.

Menurut Anies yang lahir di Kuningan, Jawa Barat dan besar si Jogjakarta, dalam situasi biasa pun, tak memungkinkan bagi dirinya untuk mudik.

"Tugas di sini tidak memungkinkan saya untuk mudik kan," kata eks Mendikbud itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com