JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Industri (Kadin) Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, pengusaha menyambut baik program vaksinasi gotong royong yang diluncurkan pemerintah. Dia mengatakan, meskipun harus merogoh kocek sendiri, para pengusaha banyak berminat untuk mengikuti program vaksinasi tersebut.
"Dalam prakteknya (vaksinasi gotong-royong) mendapat respon yang positif dan data saat ini sudah mencapai 22.000 perusahaan yang mendaftar," kata Sarman saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (18/5/2021).
Menurut Sarman, alasan ketertarikan pengusaha mengikuti vaksinasi gotong-royong itu demi meningkatkan produktivitas ke depan.
Baca juga: Satgas: Mekanisme Pelaporan KIPI Vaksinasi Gotong Royong Sama dengan Vaksinasi Pemerintah
"Secara psikologis memberikan ketenangan bagi pekerja dalam menjalankan tugasnya," kata Sarman.
Para pengusaha juga tidak keberatan saat pemerintah meluncurkan program dengan pembiayaan yang akan dibayar setiap perusahaan yang menginginkan vaksin.
Sarman mengatakan, pengusaha justru bersyukur dengan adanya program tersebut karena bisa menunjukan keseriusan pelaku usaha membantu pemerintah melawan pandemi Covid-19.
"Melalui vaksinasi mandiri ini diharapkan akan mempercepat pemerataan dan penyebaran vaksin Covid-19 di kalangan pelaku usaha dan pekerja untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional dan kesehatan masyarakat," kata Sarman.
Pemerintah pusat telah mengeluarkan program pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang mulai diumumkan pada 11 Mei 2021. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin berbayar untuk pelaku usaha itu sudah distok satu juta dosis dengan jenis vaksin Sinopharm.
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Pemerintah Berharap Investor Lebih Percaya Diri
Satu dosis penyuntikan vaksin dibanderol seharga Rp 500.000, dengan rincian harga vaksin Rp 375.000 dan biaya penyuntikan Rp 125.000.
Penyuntikan dimulai Selasa ini di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.