Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Vaksinasi Warga 18 Tahun ke Atas secara Door to Door, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/06/2021, 20:39 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, vaksinasi Covid-19 untuk warga 18 tahun ke atas tidak akan digelar secara terpusat demi menghindari kerumunan masyarakat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang diketahui bakal menggelar vaksinasi untuk warga 18 tahun ke atas di rumah-rumah warga pada Senin (21/6/2021) mulai pukul 08.00 WIB.

Vaksinasi yang dikhususkan untuk warga ber-KTP Kota Tangerang itu dilakukan oleh petugas 38 puskesmas di 13 kecamatan di Kota Tangerang dan dibantu oleh perangkat RT.

"Jadi biar enggak repot-repot. Biar enggak membeludak juga," ungkap dia melalui sambungan telepon, Minggu (20/6/2021).

"Makanya mending kami jemput bola aja supaya lebih rapi. Jam segini RT mana dulu, jam segini RT mana dulu, gitu," sambungnya.

Baca juga: Vaksinasi Warga 18 Tahun ke Atas di Kota Tangerang Digelar Besok, Petugas Bakal Jemput Bola

Selain itu, lanjut dia, Pemkot Tangerang juga menghindari vaksinasi yang salah sasaran.

Pasalnya, vaksinasi di Kota Tangerang pernah salah sasaran itu pada 25 Mei 2021.

Saat itu, sasaran vaksinasi merupakan pelaku UMKM dan diutamakan warga ber-KTP Kota Tangerang.

Akan tetapi, warga yang datang saat itu didominasi oleh warga luar Kota Tangerang.

"Kalau tersentral nanti yang datang malah dari mana-mana. Kalau di puskesmas, datang dari berbagai RT, RW, belum lagi datang yang enggak jelas, mereka warga mana, pada numpuk juga berdasar pengalaman," papar Arief.

Dia mengaku tidak mengetahui jenis vaksin yang bakal digunakan besok.

Baca juga: Lagi-lagi Tertinggi, Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Hari Ini Tembus 5.582

Kata Arief, terlepas dari jenis vaksin apa pun, warga Kota Tangerang diimbau untuk menerima vaksin tersebut.

Sebab, seluruh jenis vaksin Covid-19 di Indonesia telah lolos uji BPOM dan aman bagi masyarakat.

"Saran saya, ya, jangan pilih-pilih juga. Artinya, kan stoknya terbatas. Saran saya ya apa yang dikasih ya bismillah aja akhirnya semua punya antibodi dan tidak terpapar," tutur Arief.

Arief sebelumnya berujar, warga yang hendak menerima vaksin besok bisa mendaftar terlebih dahulu melalui situs http://vaksinasi.tangerangkota.go.id.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com