Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Puncaknya, Kasus Aktif Covid-19 di DKI Diprediksi Naik 7 Kali Lipat Agustus

Kompas.com - 21/06/2021, 16:11 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpecahkannya rekor kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta dengan lebih dari 5.000 kasus per hari ternyata bukan "akhir" dari segalanya.

Transmisi virus corona secara besar-besaran diprediksi baru akan terjadi dalam waktu mendatang, terlebih varian baru corona yang lebih menular baru terdeteksi di Ibu Kota.

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memprediksi bahwa jumlah pasien Covid-19 akan meledak di bulan Agustus mendatang, dengan 218.000 kasus aktif.

Saat ini, kasus aktif di Jakarta ada di angka 30.142. Artinya, pasien yang butuh perawatan ataupun isolasi nantinya bisa meningkat tujuh kali lipat dari sekarang.

Baca juga: Rekor Baru Covid-19 di Jakarta dan Pesan Anies Agar Tidak Menyesal

Sebelumnya, selama masa pandemi Covid-19, kasus aktif tertinggi tercatatkan pada September 2020 dan Februari 2021. Namun, angkanya hanya berada di kisaran 26.000 kasus.

"Kalau kita lakukan prediksi itu bisa sampai tembus kasus aktif harian mencapai lebih dari 70.000, bahkan kalau sampai dengan Agustus bisa sampai 218.000," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, Senin (21/6/2021).

Prediksi ledakan kasus aktif setinggi itu tidak terlepas dari hadirnya varian baru virus corona di Jakarta, yakni varian Alpha (B.117), Beta (B.1.351), dan Delta (B.1617.2), yang lebih menular dan menimbulkan gejala.

Baca juga: Lagi-lagi Tertinggi, Kasus Baru Covid-19 di Jakarta Hari Ini Tembus 5.582

Perlu intervensi yang lebih masif

Widyastuti mengatakan, prediksi dilakukan untuk memperhitungkan intervensi yang akan diterapkan. Intervensi tersebut tentunya harus bersifat lebih masif dari sebelumnya.

Lebih lanjut, Widyastuti menyampaikan bahwa pembatasan mobilitas tidak bisa dilakukan hanya di wilayah Jakarta dan sekitarnya saja untuk menekan penyebaran.

"Tahun ini dengan maraknya kasus di provinsi lain, tentu dibutuhkan pembatasan mobilisasi yang lebih luas," tukasnya.

Data teranyar 20 Juni, jumlah kasus positif di DKI secara total adalah 474.029. Sebanyak 435.982 dinyatakan sembuh, sementara 7.903 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Daftar Lengkap Hotel dan Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Jakarta

Penyekatan jalan

Polda Metro Jaya memutuskan untuk membatasi mobilitas warga Ibu Kota dengan melakukan penyekatan 10 ruas jalan.

Penyekatan ini mulai berlaku pada Senin (21/6/2021) malam, dan efektif dari pukul 21.00 hingga 04.00 WIB.

Kabis Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah polisi mengidentifikasi sejumlah faktor yang menyebabkan kasus meningkat. Di antaranya adalah mobilitas warga yang tinggi.

Menurut Yusri, banyak restoran dan kafe yang buka dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi virus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com