Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda

Kompas.com - 28/06/2021, 21:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor memastikan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh sekolah negeri dan swasta pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang mestinya dimulai Juli mendatang ditunda karena kasus Covid-19 melonjak.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor telah mengeluarkan kebijakan mencabut kegiatan PTM sampai waktu yang tidak ditentukan.

"Intinya kami mengikuti kebijakan dari Satgas Covid-19 Kota Bogor bahwa kondisinya begini. Satgas mencabut PTM," kata Hanafi saat dikonfirmasi, Senin (28/6/2021).

"Tapi berdasarkan SKB 4 Menteri, tahun ajaran baru dimulai bulan Juli. Sampai berjalannya waktu, nanti kami menyesuaikan," tambahnya.

Baca juga: Bima Arya: Bogor Ada di Fase Darurat Covid-19, Faskes Nyaris Lumpuh

Hanafi menuturkan, meski begitu, pihaknya telah mempersiapkan pelaksanaan PTM jauh-jauh hari.

Terlebih lagi, sambungnya, pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Bogor masih berlangsung.

Ia berharap, dalam beberapa minggu ke depan, angka kasus Covid-19 di Kota Bogor bisa melandai sehingga kebijakan pencabutan PTM bisa disesuaikan.

"Nanti bulan Juli tahun ajaran baru, mudah-mudahan kondisi Covid-nya bisa landai sehingga PTM bisa dilakukan," ungkapnya.

Baca juga: Bima Arya: PPKM Tak Maksimal Atasi Covid-19, Pemerintah Pusat Harus Berani Ambil Kebijakan Lebih Ketat

"Tapi ya kalau kondisinya terus mengkhawatirkan, mau tidak mau sekolah tetap melakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh)," kata dia.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan, Kota Bogor saat ini berada di fase darurat Covid-19. Rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini penuh.

Kondisi itu berimbas kepada rencana PTM yang telah disiapkan pada tahun ajaran baru nanti.

Oleh karena itu, Bima memastikan bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bogor ditunda.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Mengganas, Ditemukan 46 Kasus Transmisi Lokal di Jakarta, 22 di Bodetabek

Sebab, syarat utama pelaksanaan PTM terbatas adalah melandainya kasus Covid-19.

Sementara itu, dalam beberapa waktu terakhir justru terjadi lonjakan kasus Covid-19, termasuk kasus pada anak-anak.

"Bagi kami, angka anak-anak yang terpapar semakin meningkat, ini sesuatu. Bisa jadi karena varian baru, bisa jadi karena memang liburan, anak-anak banyak aktivitas di luar," ucap Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com