Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Wali Kota Depok: Penggali Kubur Mulai Menerima Order yang Jumlahnya Lumayan Melelahkan

Kompas.com - 01/07/2021, 10:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebutkan bahwa belakangan ini para penggali kubur di wilayahnya mulai dilanda beban kerja berlebih.

Di TPU Tapos, misalnya, para penggali kubur disebut mulai menerima order yang jumlahnya lumayan melelahkan dan di luar kebiasaan.

"Yang biasanya satu sampai lima atau bahkan sepuluh (makam digali dalam sehari), sekarang sampai 40 galian yang harus mereka lakukan," kata Imam melalui keterangan suara yang diterima pada Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Pemakaman Sistem Tumpang Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Melonjak Sepekan Terakhir

"Padahal kapasitas mereka untuk menggali hanya sebanyak maksimum 20 liang kubur," ia menambahkan.

Sebagai informasi, semua pemakaman di Depok sejak awal pandemi difungsikan untuk menampung jenazah yang dikebumikan dengan protap Covid-19.

Di sisi lain, semakin maraknya penguburan jenazah dengan protap Covid-19 juga terjadi di beberapa wilayah lain, seperti Kota Bekasi dan DKI Jakarta.

Baca juga: 36 Jenazah Dimakamkan di TPU Tegal Alur, Terbanyak Selama Pandemi Covid-19

Depok sendiri baru saja mencatatkan jumlah pasien Covid-19 meninggal terbanyak dalam satu hari pada kemarin, dengan 17 kematian akibat Covid-19.

Sebelumnya, selama 2-3 pekan terakhir, rata-rata kematian per hari dan per pekan akibat Covid-19 di Depok juga meningkat.

Jumlah itu pun belum memasukkan kematian para pasien yang berstatus suspek atau probabel Covid-19, yang angkanya tidak dimasukkan ke dalam kematian terkonfirmasi akibat Covid-19.

Baca juga: 17 Pasien Wafat, Depok Catat Kematian akibat Covid-19 Terbanyak dalam Sehari

Imam mengatakan, pemerintah telah mengerahkan 1 alat spider mini penggali tanah guna meringankan tenaga para penggali kubur tersebut.

"Tapi tetap, mereka sebagai penggali kubur, petugas pemulasaraan dan supir ambulance, dengan kondisi Covid-19, ini mereka bekerja dari pagi hingga larut malam," kata Imam.

"Ada beberapa warga yang menginginkan jenazah segera dikuburkan walau pun tengah malam, sehingga kami harus melayani. Untuk itu Pemerintah Kota Depok memberikan keluangan waktu untuk kuburan tengah malam di TPU Tapos," terangnya.

"Kita doakan mereka sehat selalu. Semoga diberi keberkahan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com