Salin Artikel

Wakil Wali Kota Depok: Penggali Kubur Mulai Menerima Order yang Jumlahnya Lumayan Melelahkan

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebutkan bahwa belakangan ini para penggali kubur di wilayahnya mulai dilanda beban kerja berlebih.

Di TPU Tapos, misalnya, para penggali kubur disebut mulai menerima order yang jumlahnya lumayan melelahkan dan di luar kebiasaan.

"Yang biasanya satu sampai lima atau bahkan sepuluh (makam digali dalam sehari), sekarang sampai 40 galian yang harus mereka lakukan," kata Imam melalui keterangan suara yang diterima pada Kamis (1/7/2021).

"Padahal kapasitas mereka untuk menggali hanya sebanyak maksimum 20 liang kubur," ia menambahkan.

Sebagai informasi, semua pemakaman di Depok sejak awal pandemi difungsikan untuk menampung jenazah yang dikebumikan dengan protap Covid-19.

Di sisi lain, semakin maraknya penguburan jenazah dengan protap Covid-19 juga terjadi di beberapa wilayah lain, seperti Kota Bekasi dan DKI Jakarta.

Depok sendiri baru saja mencatatkan jumlah pasien Covid-19 meninggal terbanyak dalam satu hari pada kemarin, dengan 17 kematian akibat Covid-19.

Sebelumnya, selama 2-3 pekan terakhir, rata-rata kematian per hari dan per pekan akibat Covid-19 di Depok juga meningkat.

Jumlah itu pun belum memasukkan kematian para pasien yang berstatus suspek atau probabel Covid-19, yang angkanya tidak dimasukkan ke dalam kematian terkonfirmasi akibat Covid-19.

Imam mengatakan, pemerintah telah mengerahkan 1 alat spider mini penggali tanah guna meringankan tenaga para penggali kubur tersebut.

"Tapi tetap, mereka sebagai penggali kubur, petugas pemulasaraan dan supir ambulance, dengan kondisi Covid-19, ini mereka bekerja dari pagi hingga larut malam," kata Imam.

"Ada beberapa warga yang menginginkan jenazah segera dikuburkan walau pun tengah malam, sehingga kami harus melayani. Untuk itu Pemerintah Kota Depok memberikan keluangan waktu untuk kuburan tengah malam di TPU Tapos," terangnya.

"Kita doakan mereka sehat selalu. Semoga diberi keberkahan."

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/01/10505871/wakil-wali-kota-depok-penggali-kubur-mulai-menerima-order-yang-jumlahnya

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke