Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat, Jumlah Penumpang dari Stasiun Tangerang Menurun

Kompas.com - 06/07/2021, 20:35 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang dari Stasiun Tangerang, Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, mengalami penurunan pada Selasa (6/7/2021).

Kepala Stasiun Tangerang Eka Gusti Fadli berujar, penurunan itu akibat diterapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Tangerang, mulai 3-20 Juli 2021.

Lebih tepatnya, kata dia, peraturan soal bekerja dari rumah (WFH) yang tercantum dalam PPKM darurat menjadi faktor penurunan jumlah penumpang.

"Jumlah penumpang tidak seramai biasanya. Penumpang kami juga sudah banyak yang WFH, karena dominannya (penumpang) pekerja," papar Eka dalam rekaman suara, Selasa.

Baca juga: Senin Saat PPKM Darurat, Jumlah Penumpang KRL Turun 26 Persen

Dia menuturkan, setidaknya ada sekitar 14.000-15.000 penumpang per hari sebelum PPKM darurat diterapkan.

Pada Senin kemarin dan hari ini, hanya ada 9.000-10.000 penumpang yang menggunakan kereta di stasiun itu.

Kemudian, pada Sabtu dan Minggu pekan lalu, tercatat hanya ada 7.000-8.000 pengguna kereta di Stasiun Tangerang.

Eka mengaku, antrean penumpang masih terjadi tiap pagi hari meski ada penurunan jumlah penumpang.

Antrean itu diakibatkan pembatasan penumpang saat setiap kali keberangkatan satu rangkaian kereta.

"Karena dibatasi itu, ya pasti ngantre. Hanya antrean pada saat pagi," ucapnya.

"(Sebanyak) 52 orang dalam satu rangkaian. Tangerang itu dikasih kuota 200 (penumpang), kalau 200 penuh keretanya, ya sudah kami tutup," sambung Eka.

Baca juga: Anies Minta Pegawai Non-esensial Lapor secara Anonim jika Dipaksa Kerja di Kantor

Meski terdapat antrean, pihak Stasiun Tangerang masih mampu untuk mengatasinya agar tidak terjadi kerumunan.

Eka menambahkan, pihaknya masih melakukan skrining tes Covid-19 jenis tes antigen secara acak kepada 50 penumpang setiap harinya.

Tak hanya itu, penumpang juga diwajibkan untuk membawa surat hasil non-reaktif tes antigen yang sampelnya diambil satu hari sebelum keberangkatan.

Penumpang juga dapat menunjukkan surat hasil negatif tes PCR yang sampelnya diambil dua hari sebelum keberangkatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Video Porno Anak yang Dijual di Telegram Berasal dari Indonesia dan Luar Negeri

Megapolitan
MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

MRT Jakarta Minta Maaf Usai Insiden Jatuhnya Besi Ribar Kejagung ke Lintasan Rel

Megapolitan
Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Terbongkarnya Penjualan Video Porno Anak di Telegram, Pelaku Edarkan Ribuan Video dan Raup Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com