Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2021, 20:04 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta meninjau suasana pemakaman jenazah pasien Covid-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Timur.

Dia menyebut antrean mobil ambulans pengantar jenazah mengantre menunggu giliran di pemakaman seluas tiga hektare itu.

"Hari ini kami melihat sekitar tujuh ambulans berjejer mengantar jenazah, ada petugas yang menulis nama-nama saudara kita di kayu nisan, terdengar suara azan, tangisan dan wajah-wajah berbalut kesedihan," kata Riza dalam akun instagramnya @arizapatria, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Tinjau RS Premier Jatinegara, Wagub DKI Sedih Dengar 148 Nakes Positif Covid-19

Ariza mengatakan suasana duka di TPU tersebut bisa terlihat dari raut wajah keluarga yang ikut mengantar jenazah dari jarak jauh.

Riza mengatakan duka itu merupakan duka seluruh warga DKI Jakarta.

"Duka mendalam kita semua. Semoga warga yang meninggal dunia mendapatkan tempat paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan para keluarga diberikan kesabaran," ucap dia.

Riza juga mengucapkan rasa terimakasih kepada petugas pemakaman yang bersusah payah menyiapkan tempat peristirahatan terakhir untuk jenazah pasien Covid-19.

"Mereka semua pahlawan kita, berkeringat deras siang dan malam karena meningkatnya jumlah pemakaman," tutur Riza.

Baca juga: Anies Minta Proses Hukum Dua Perusahaan Non-esensial yang Tepergok WFO Saat Sidak

Sudah lama terjadi antrean

Antrean jenazah dengan pemakaman protokol Covid-19 sudah sejak jauh hari terjadi. Azwar seorang warga Jakarta mengaku kerabatnya yang meninggal pada Senin (28/6/2021) harus mengantre untuk dimakamkan.

Jenazah harus menunggu selama sehari sebelum dimakamkan.

"Meninggal itu hari Senin jam 09.30 di rumah sakit. Namanya di rumah sakit saat itu kondisi semua sibuk, suster cuma bilang, 'Tunggu ya, antre untuk pemakaman dapat nomor urut 220'," kata Azwar.

"Cuma kami enggak dikasih tahu persoalannya apa, apakah proses pemakamannya di TPU Rorotan yang antre atau ambulansnya yang kosong," ia menambahkan.

Meski harus mengantre, Azwar mengatakan pihak keluarga bisa mengerti dengan kondisi tersebut. Karena saat ini pandemi Covid-19 di Jakarta mengalami gelombang yang sangat tinggi.

DKI Jakarta mencatat 839 pasien Covid-19 meninggal dunia dalam dua pekan terakhir.

Jumlah tersebut belum termasuk jenazah probabel, atau orang meninggal yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Disdik DKI Sebut Tak Ada Pemotongan Gaji Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim

Megapolitan
Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Paradoks Perayaan Hari Guru dan Mereka yang Diabaikan Kesejahteraannya

Megapolitan
Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Antisipatif dan Inovatif, Terobosan Pj Heru Selama Memimpin Jakarta Raih Penghargaan

Megapolitan
Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Guru SDN Malaka Jaya 10 Digaji Rp 300.000, Walkot Jaktim: Nanti Saya yang Ngomong Salah...

Megapolitan
Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Tanam Ribuan Pohon di Pulogadung, Jokowi: Mengatasi Polusi yang Kita Rasakan

Megapolitan
Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 2 Desember 2023

Megapolitan
Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Wali Kota Jaksel Klaim Anak Asli Manggarai Diam dan Tak Terhasut dalam Tawuran Senin Dini Hari

Megapolitan
Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Anak di Tangsel 18 kali Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Mengadu ke DPRD DKI, Warga Keluhkan Usaha Kuliner di Jalan Tulodong Bikin Macet dan Bising

Megapolitan
Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Parpol Pasang Alat Kampanye di Jalan Protokol Bekasi, Bawaslu Bakal Beri Imbauan

Megapolitan
Cerita Warga Kampung Tanah Merah 7 Tahun Hidup di Tenda Setelah Digusur Pemerintah

Cerita Warga Kampung Tanah Merah 7 Tahun Hidup di Tenda Setelah Digusur Pemerintah

Megapolitan
Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Para Pemuda yang Ikut “Gathering” Pemkot Jaksel Diklaim Tak Terlibat Tawuran Terakhir di Manggarai

Megapolitan
Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Damkar DKI Terima Kunjungan Edukasi untuk PAUD hingga SD, Simak Caranya

Megapolitan
IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

IPW: Penahanan Firli Bahuri Sebaiknya Tunggu Hasil Sidang Praperadilan

Megapolitan
Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Ayah di Tangsel Tega Perkosa Anak Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com