Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan di Perlintasan Kereta Jembatan Gantung Cengkareng, Satu Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 16/07/2021, 14:58 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya tutup usia setelah kecelakaan di perlintasan kereta Jembatan Gantung Cengkareng, pada Jumat (16/7/2021).

Petugas penjaga perlintasan rel sekaligus saksi, Ujang (57), menjelaskan bahwa kejadian berawal saat KRL hendak melintas dari arah Bojong Indah menuju Stasiun Duri, sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat kereta telah mendekat, palang rel tak kunjung menutup. Untuk itu, Ujang menyetop laju kendaraan, agar tak lagi melintasi rel kereta.

Baca juga: Seorang Pria Diduga Tewas Tertabrak Kereta di Dekat Stasiun Klender

"Motornya (korban) udah disetop, udah saya entak pakai kaki saya di sana. Tapi dia masih nerobos, keretanya sudah dekat," kata Ujang kepada wartawan, Jumat.

Imbasnya, korban beserta motor yang dikendarainya pun bertabrakan dengan kereta yang tengah melaju. Menurut Ujang, korban terlempar sejauh enam meter. Saat dicek oleh warga, korban sudah meninggal dunia.

Ujang mengatakan, selama dua tahun ia bekerja sebagai petugas penjaga perlintasan rel, kecelakaan serupa sudah terjadi sebanyak dua kali.

Baca juga: 2 Pemuda di Bekasi Tertabrak Truk Saat Bikin Konten Medsos , 1 Tewas dan 1 Kritis

Ketua RT 9 RW 6 Kembangan Utara Roni, yang wilayahnya berbatasan dengan perlintasan kereta itu, menyebut kawasan tersebut menjadi lokasi rawan kecelakaan. Salah satunya karena tak ada alarm pemberitahuan saat kereta hendak melintas.

Untuk meminimalisasi kecelakaan, pihak RT dan RW, kata Roni, berinisiatif mempekerjakan petugas penjaga perlintasan rel. Petugas tersebut digaji dari sumbangan warga, RT dan RW.

"Kami berusaha adakan penjaga rel ini karena sudah banyak kejadian. Saya harap ada bantuan untuk adakan suara seperti alarm," kata Roni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com