Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sarankan OTG Covid-19 Rontgen Toraks untuk Cegah Pemburukan Saat Isoman

Kompas.com - 21/07/2021, 12:17 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyarankan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes PCR untuk menindaklanjutinya dengan rontgen toraks.

Hal ini guna mencegah kemungkinan terjadinya pemburukan kondisi ketika isolasi mandiri.

"Orang yang terinfeksi itu hampir selalu yakin dirinya OTG, walaupun ada batuk, demam, sesak, pokoknya, 'Saya sehat, saya isolasi mandiri'," ujar Zubairi kepada Kompas.com.

Baca juga: PPKM Darurat Berlaku Hingga 25 Juli, STRP Jakarta Tak Perlu Diperpanjang

Rontgen toraks penting dilakukan untuk mengetahui apakah paru-paru yang bersangkutan dalam keadaan sehat atau tidak.

"Cukup lumayan (banyak) orang yang merasa OTG atau gejala ringan itu kalau dirontgen ditemukan ada pneumonia (di paru-paru). Makanya, semua orang yang positif PCR itu memang wajib thorax photo," kata dia.

"Cukup banyak pasien yang akhirnya datang ke rumah sakit rujukan dalam kondisi sesak napas, tetapi sudah terlambat," lanjut Zubairi.

Baca juga: Pendeta di Depok Bangun Dapur Umum, Salurkan 300 Porsi Makan untuk Pasien Covid-19 Isoman Tiap Hari

Ia mengungkapkan, pasien Covid-19 dengan pneumonia sesedikit apa pun seharusnya tidak menjalani isolasi mandiri, melainkan dirawat inap di rumah sakit atau tempat isolasi terkendali.

Namun, sudah sebulan terakhir rumah-rumah sakit di Indonesia, terkhusus Jabodetabek, kolaps.

Pasien bahkan harus mengantre lama di luar rumah sakit dalam keadaan tubuh yang telah memburuk.

Akhirnya, tak sedikit pasien Covid-19 yang mengembuskan napas terakhir di luar rumah sakit.

Baca juga: Anies: Kepada Pengurus Masjid, Sadarilah Rumah Sakit Sudah Penuh

Data koalisi warga Lapor Covid-19 menemukan, sejak Juni 2021, sedikitnya sudah 739 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri maupun dalam upaya mencari pertolongan.

Jumlah aslinya diprediksi lebih besar lagi karena tak semua kematian di luar fasilitas kesehatan terlaporkan dan terpantau.

"Kalau semuanya penuh, harus minta berobat di IGD Covid-19, minta obatnya, kemudian diobati di rumah, namun dimonitor oleh IGD rumah sakit tersebut," kata Zubairi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com