BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan KPCPEN

Pemkot Bogor Tambah Jumlah Penerima Vaksin, dari 7.000 Jadi 15.000 Orang Per Hari

Kompas.com - 23/07/2021, 20:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menargetkan pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap sasaran prioritas dapat dituntaskan pada September 2021 mendatang.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, untuk mempercepat proses vaksinasi di wilayahnya, Pemkot Bogor telah meningkatkan jumlah kuota penerima vaksin per harinya.

Bima menyebut, saat ini Pemkot Bogor menggenjot jumlah penerima vaksin di angka 15.000 orang per hari.

Baca juga: Jokowi Singgung RS di Sejumlah Daerah Belum Maksimalkan Kuota untuk Pasien Covid-19

Jumlah itu meningkat dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya 7.000 orang per hari.

"Percepatan pelaksanaan vaksin dari 7.000 orang per hari menjadi 15.000 per hari dengan menambah tim vaksinator, relawan dan sentra vaksin. Ditargetkan September tuntas," ungkap Bima, Jumat (23/7/2021).

Selain itu, sambung Bima, dirinya juga telah melaporkan perihal distribusi vaksin kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Bogor, Rabu lalu.

Baca juga: Kuota Vaksin di Puskesmas Cepat Ludes, Ini Saran Kadinkes untuk Warga Depok

Bima menyampaikan, agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bisa lebih cepat dalam menyalurkan suplai tambahan vaksin.

"Saya sampaikan juga saran kepada Pak Presiden agar distribusi vaksin dari Kemenkes bisa lebih efektif. Jelas prinsip dan jalur distribusinya," sebut Bima.

Sebelumnya, Bima Arya telah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas perkembangan kasus Covid-19.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Bogor, pada Rabu (21/7/2021) itu, Jokowi meminta laporan mengenai persoalan di lapangan.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Tinggi tapi Kota Tangerang Tak Pernah Kehabisan Stok Vaksin, Mengapa?

Kepada Jokowi, Bima pun menyampaikan beberapa kendala yang ditemuinya, mulai dari kelangkaan oksigen hingga percepatan dan alur distribusi vaksin.

Ia mengungkapkan, penanganan kasus Covid-19 harus dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.

"Presiden ingin mendapatkan gambaran persoalan di lapangan. Tidak ada hal lain selain membahas penanganan Covid. Presiden titip agar kepala daerah betul-betul kuasai detail persoalan dan sering turun ke lapangan," ujar Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com