Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterisian RS Rujukan Covid-19 di Depok Mulai Turun

Kompas.com - 30/07/2021, 14:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengumumkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate, BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit mulai menurun.

"Ini tren perbaikan," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada Kompas.com pada Jumat (30/7/2021).

Dalam data satgas, terlihat bahwa BOR Covid-19 di Depok sempat mengalami titik terburuk pada 14-20 Juni 2021.

Saat itu rata-rata 101,8 persen kapasitas rumah sakit yang disediakan sudah terisi oleh pasien Covid-19.

Baca juga: Ironi Pandemi di Jakarta: RS Diklaim Mulai Lengang, tapi Kematian Pasien Covid-19 Tetap Tinggi

Penambahan tempat tidur terus diupayakan hingga BOR menurun di kisaran 90 persen.

Saat ini, BOR Covid-19 di Depok mencapai 79,96 persen secara keseluruhan (ICU, isolasi, dan karantina terpusat).

Keterisian tempat tidur isolasi dan karantina terpusat relatif rendah, namun keterisian ICU masih cukup tinggi.

Sejak hari pertama PPKM Darurat pada 3 Juli 2021, tingkat keterisian ICU Covid-19 hanya turun 1,26 persen, dari 92,56 menjadi 91,3 persen.

Berikut detailnya (per 29 Juli 2021):

1. ICU: terpakai 126 (91,3 persen) dari 138 tempat tidur

2. Tempat tidur isolasi: terpakai 744 (68,63 persen) dari 1.084 tempat tidur

3. Karantina terpusat: terpakai 146 (51,73) dari 343 tempat tidur

"Dibandingkan dengan awal PPKM Darurat pada 3 Juli 2021, BOR Covid-19 di Depok sudah turun 18,48 persen, tepatnya dari 98,44 ke 79,96 persen," ujar Dadang.

"Dari awal PPKM hingga sekarang ada 264 tempat tidur yang ditambah, yaitu 50 tempat tidur isolasi, 17 ICU, dan 197 tempat tidur di lokasi karantina Asrama UI dan Wisma Makara UI," jelasnya.

Baca juga: Sopir Angkot di Depok Menjerit Pemasukan Turun Drastis: Paling Banyak 3 Penumpang

Secara tren, jumlah pasien Covid-19 di Depok memang sudah turun cukup signifikan dari puncak gelombang kedua sebanyak 13.728 pasien pada 13 Juli 2021, menjadi 9.915 pasien saat ini.

Meskipun demikian, jumlah ini masih jauh di atas puncak gelombang pertama dengan 5.011 pasien.

Di samping itu, Depok juga kemarin mencatat 1.233 kasus baru Covid-19 dalam sehari, terbanyak kedua sepanjang pandemi.

Laporan kematian terkonfirmasi per kemarin, juga kembali melonjak jadi 34 kasus dalam sehari, tertinggi dalam 10 hari terakhir.

Dadang menyebut, perkembangan kasus Covid-19 di wilayahnya memang masih fluktuatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com