Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Jaktim Tertinggi ke-5 di Indonesia, Pemkot: Karena Padat Penduduk

Kompas.com - 04/08/2021, 21:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur lewat Suku Dinas Kesehatan angkat bicara terkait kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Indra Setiawan mengakui adanya lonjakan kasus DBD di Jakarta Timur dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan atau hingga pekan ke-25, Jakarta Timur berada di urutan kelima kasus DBD tertinggi dengan mencatatkan 464 kasus.

Baca juga: Oknum Perawat Ambil Obat Milik Pasien Covid-19 yang Meninggal, Jual Harga Lebih Mahal

Urutan pertama ditempati Kota Bekasi dengan 796 kasus, disusul Kabupaten Buleleng 770 kasus, Kota Kupang sebanyak 511 kasus, dan Kabupaten Karawang 494 kasus.

Indra mengatakan, tingginya kasus DBD di Jakarta Timur tak lepas dari kepadatan penduduk yang mencapai lebih dari tiga juta jiwa.

"Kalau melihat dari geografinya dan riwayat-riwayat (kasus DBD) sebelumnya, memang di Jakarta Timur, pertama padat penduduk dan banyak daerah yang sulit dilakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)," kata Indra, Rabu (4/8/2021).

Jakarta Timur juga menyandang status sebagai kota paling luas secara wilayah di DKI Jakarta. Hal itu membuat upaya Jakarta Timur dalam PSN terkendala.

Baca juga: 24 Pelaku Jual Obat Covid-19 Lebih Mahal lewat Online, Ada yang Seharga Rp 40 Juta

Para kader juru pemantau jentik nyamuk (jumantik) di masing-masing RT/RW sulit melakukan PSN menyeluruh, sedangkan kesadaran warga melakukan PSN mandiri hingga kini masih minim.

"Ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita bersama, apalagi di saat pandemi seperti ini. Kami sangat berharap bahwa warga mau menjadi jumantik mandiri di tempatnya masing-masing," ujar Indra, dilansir dari Tribun Jakarta.

Indra mengingatkan, PSN merupakan upaya nomor satu dalam pencegahan DBD karena fogging atau penyemprotan insektisida bukan langkah pencegahan, karena hanya membunuh nyamuk dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com