JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta penjadwalan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan (nakes) dilakukan dengan memerhatikan adanya kemungkinan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
Ia meminta setiap RSUD mengatur jadwal dengan baik agar tidak menganggu jadwal kerja tenaga kesehatan saat bertugas.
Hal ini dikarenakan KIPI tetap bisa dirasakan oleh tenaga kesehatan, sekalipun ringan.
"Itu ada yang merasakan panas, bahkan ada yang merasakan lengannya pegal tidak berfungsi dengan normal," ujar Anies saat berkunjung ke RSUD Tarakan, Jumat (6/8/2021).
Baca juga: Berkegiatan di Jakarta Wajib Vaksin, Anies Ingatkan Sanksi bagi Tempat Usaha yang Melanggar
Oleh karena itu, Anies meminta, nakes yang telah disuntik vaksin dosis ketiga diberi waktu istirahat selama dua hari.
Hal itu juga menjadi alasan proses vaksinasi dosis ketiga untuk nakes dilakukan secara bertahap.
"Ini dilakukan secara bertahap sehingga pelayanan di rumah sakit tetap berjalan," kata Anies.
Baca juga: Anies Targetkan Vaksinasi Booster untuk Tenaga Kesehatan Rampung Agustus
Anies berharap, dengan cara demikian, tenaga medis dapat memiliki perlindungan tambahan.
"Sebab, mereka ini menjalankan tugas seperti tempat-tempat yang memiliki risiko penularan yang lebih tinggi daripada profesi-profesi yang lain," pungkas dia.
Sementara itu, vaksinasi dosis ketiga untuk nakes di RSUD di Jakarta ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2021.
Vaksinasi telah dimulai pada 24 Juli 2021 untuk nakes di rumah sakit vertikal, sedangkan untuk nakes di RSUD telah dimulai sejak 2 Agustus 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.