Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelihara Lingkungan, Warga Sunter Agung Olah Sampah Organik Jadi Pupuk Cair dan Padat

Kompas.com - 26/08/2021, 15:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara terus melakukan berbagai upaya untuk memelihara lingkungan.

Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Sobah mengatakan bahwa warga di wilayahnya mengumpulkan sampah organik untuk diolah menjadi pupuk cair dan padat.

"Pasokan sampah organik kita dapat dari warga sekitar, yang kemudian dimasukkan ke tong komposter yang dicampur dengan bioaktivator EM 4 dan maggot," kata Nurus Sobah dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).

"Hasil dari pengolahan komposting itu menghasilkan pupuk organik cair dan padat yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan tanaman," sambungnya.

Baca juga: Kisah Anas Tika Si Petani Kreatif, Sulap Bangkai Tikus Jadi Bio Gas dan Pupuk, Siap Dikemas Seperti Elpiji 3 Kg

Tak hanya berguna untuk menekan jumlah sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA Bantar Gebang, kegiatan ini juga dapat menjadi peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan keluarga di bidang pengelolaan kompos.

Nurus telah mengerahkan 50 tong komposter ke-20 RT untuk dimanfaatkan warga setempat dalam pengolahan sampah rumah tangga.

"Alhamdulillah, setelah kita sosialisasikan kegiatan ini, warga sudah mulai sadar dan sekarang sudah terbiasa mengumpulkan sampah organiknya dan menaruhnya di tong komposter yang tersedia di setiap RT," tuturnya.

Untuk satu tong komposter, dapat menampung kurang lebih 150 kiligram sampah organik yang menghasilkan 40 liter pupuk organik cair.

Baca juga: Berdayakan Rumput Laut dan Limbah Perikanan, Kementerian KP Kembangkan Pupuk Hayati

Proses pembuatan pupuk cair membutuhkan waktu satu bulan.

"Untuk saat ini, pupuk yang dihasilkan itu masih digunakan oleh warga setempat untuk merawat tanaman di rumahnya masing-masing," sambung Nurus.

Meski demikian, masih ditemukan berbagai kendala dalam pengembangan komposting, salah satunya komposter yang ada masih berbau dan pemahaman memilah sampah organik belum seragam.

"Secara bertahap, kita akan mencari solusi dari permasalahan yang ada hingga mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga ke depannya bisa menggerakan perekonomian skala mikro yang nantinya bisa masuk ke kas wilayah masing-masing," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com