Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Tangsel Gelar Simulasi PTM Terbatas, Siswa Belajar di Kelas dengan Prokes Ketat

Kompas.com - 31/08/2021, 18:32 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekolah di wilayah Tangerang Selatan mulai menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Salah satunya adalah SMP Negeri 4 Tangerang Selatan yang menggelar simulasi PTM pada Selasa (31/8/2021) pagi.

Sejumlah siswa dihadirkan ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dengan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam video yang disiarkan Warta Kota, tampak sejumlah siswa berseragam putih biru berbaris rapi sebelum memasuki sekolah.

Satu per satu siswa mengukur suhu tubuh dengan alat thermo gun yang terpasang di gerbang sekolah.

Baca juga: Jelang PTM Terbatas di Tangsel: Mayoritas Sekolah Belum Siap hingga Vaksinasi Anak Masih Rendah

Tampak guru yang bertugas sebagai Satgas Covid-19 di SMP Negeri 4 Tangerang Selatan berjaga dan mencatat suhu tubuh para siswa yang hadir.

Setelah dipastikan suhu di bawah 36 derajat, para siswa diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan dan memasuki kelas masing-masing.

Dalam satu ruang kelas hanya terdapat belasan siswa yang belajar tatap muka, tidak sampai 50 persen dari kapasitas normal ruangan.

Setiap meja hanya boleh ditempati oleh satu siswa. Hal ini untuk memastikan jarak fisik tetap terjaga selama PTM berlangsung.

Baca juga: Wali Kota Tangsel: Baru 40 Persen Sekolah yang Siap Gelar PTM Terbatas

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Tangerang Selatan Mardi Yuana Abdullah mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan simulasi PTM terbatas.

Kegiatan tersebut kembali digelar pada hari ini sebagai bentuk persiapan menjelang pelaksanaan PTM pada pekan kedua September 2021.

"Untuk persiapan PTM, kami sudah lama mempersiapkannya dan alhamdulillah secara maksimal kami sudah lakukan beberapa kali simulasi ini untuk PTM," ujar Mardi di lokasi, seperti dilansir Warta Kota, Selasa (31/8/2021).

Dalam pelaksanaannya, kata Mardi, para siswa wajib membawa alat tulis pribadi dan diimbau membawa bekal makanan dari rumah.

Sebab, kantin sekolah belum diperbolehkan buka karena khawatir menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Jelang PTM Terbatas di Tangsel, Guru yang Belum Divaksin Tetap Mengajar Daring

Selain itu, wali murid yang mengantar para siswa juga tidak diperkenankan menunggu di area sekolah.

"Apabila ingin (makan), membawa makanan dan minum sendiri karena tidak ada kantin. Dan ketika ke sekolah harus diantar lalu yang mengantar langsung pulang," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com