Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekacauan Usai Margonda Diterpa Puting Beliung: Ratusan Gardu Listrik Rusak, Pohon Tumbang, dan Mobil Ringsek

Kompas.com - 22/09/2021, 05:32 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Depok, Jawa Barat, dikejutkan dengan hujan deras dan angin kencang yang tiba-tiba melanda pada Selasa (21/9/2021) sore.

Sore itu, kompas.com sedang berada di wilayah Margonda. Sekitar pukul 16.45 WIB, angin mulai bertiup cukup kencang. Hawa terasa adem sekali.

Pukul 17.00, hujan deras mulai mengguyur. Saat intensitas hujan semakin deras, akses listrik tiba-tiba padam.

Selebihnya, hujan semakin lebat dan angin bertiup semakin ganas hingga dahan-dahan pohon berayun-ayun.

Tak dinyana, embusan angin semakin tak terbendung. Margonda dilanda puting beliung.

Baca juga: Depok Dilanda Angin Puting Beliung, 622 Gardu PLN Gangguan, Listrik Padam Sejak Sore

"Memang pohon-pohon di sini seperti berputar, kayak diperas. Kalau tersapu angin kencang biasa kan gerakan pohonnya ke satu arah saja," ujar Karolina, salah satu warga Sukmajaya, sekira radius 3 kilometer dari Jalan Margonda Raya, kepada Kompas.com pada Selasa malam.

"Ngeri banget. Selama 18 tahun tinggal di Depok, ini hujan disertai angin yang paling 'meriah'," tambah dia.

Kota Depok sebetulnya tidak begitu asing dengan peristiwa angin puting beliung. Saban musim penghujan datang, angin puting beliung kerap melanda beberapa kawasan di Kota Depok.

Namun, jarang sekali wilayah Margonda yang berada di jantung Kota Depok jadi sasaran amuk. Biasanya, angin puting beliung melanda wilayah seperti Sawangan, Bojongsari, atau Tapos.

Baca juga: Pohon Tumbang di Stasiun Depok, Perjalanan KRL Terganggu

Kini, sebagaimana pembangunan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah, angin puting beliung berpusat di kawasan Margonda dan sekitarnya.

Wilayah Kukusan di Kecamatan Beji, misalnya, yang hanya terpisah oleh kampus Universitas Indonesia dengan Jalan Margonda Raya, sebagian kering dan sebagian lainnya hanya becek sisa dilanda gerimis.

Kekacauan

Angin puting beliung ini melanda hanya sekitar 30 sampai 40 menit saja. Namun dampak yang ditimbulkannya sangat serius.

Hingga pukul 19.30 WIB saja, atau sekitar 2,5 jam sejak angin puting beliung mulai melanda, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok sedikitnya telah menerima 15 laporan pohon tumbang dan 2 papan reklame ambruk di sekitar Margonda.

Pantauan Kompas.com, insiden paling parah terjadi di Simpang Tugu Jam atau pertigaan Jalan Margonda Raya dengan Jalan Siliwangi.

Pohon tumbang ke ruas Jalan Margonda Raya arah Jakarta, hanya menyisakan 1 jalur untuk dilewati mobil. Jalur itu pun banjir semata kaki.

Pohon tumbang di sekitar kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, menyusun peristiwa angin puting beliung yang disertai dengan hujan deras yang melanda pada Selasa (21/9/2021) sore.Dok. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Pohon tumbang di sekitar kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, menyusun peristiwa angin puting beliung yang disertai dengan hujan deras yang melanda pada Selasa (21/9/2021) sore.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com