Salin Artikel

Kekacauan Usai Margonda Diterpa Puting Beliung: Ratusan Gardu Listrik Rusak, Pohon Tumbang, dan Mobil Ringsek

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Depok, Jawa Barat, dikejutkan dengan hujan deras dan angin kencang yang tiba-tiba melanda pada Selasa (21/9/2021) sore.

Sore itu, kompas.com sedang berada di wilayah Margonda. Sekitar pukul 16.45 WIB, angin mulai bertiup cukup kencang. Hawa terasa adem sekali.

Pukul 17.00, hujan deras mulai mengguyur. Saat intensitas hujan semakin deras, akses listrik tiba-tiba padam.

Selebihnya, hujan semakin lebat dan angin bertiup semakin ganas hingga dahan-dahan pohon berayun-ayun.

Tak dinyana, embusan angin semakin tak terbendung. Margonda dilanda puting beliung.

"Memang pohon-pohon di sini seperti berputar, kayak diperas. Kalau tersapu angin kencang biasa kan gerakan pohonnya ke satu arah saja," ujar Karolina, salah satu warga Sukmajaya, sekira radius 3 kilometer dari Jalan Margonda Raya, kepada Kompas.com pada Selasa malam.

"Ngeri banget. Selama 18 tahun tinggal di Depok, ini hujan disertai angin yang paling 'meriah'," tambah dia.

Kota Depok sebetulnya tidak begitu asing dengan peristiwa angin puting beliung. Saban musim penghujan datang, angin puting beliung kerap melanda beberapa kawasan di Kota Depok.

Namun, jarang sekali wilayah Margonda yang berada di jantung Kota Depok jadi sasaran amuk. Biasanya, angin puting beliung melanda wilayah seperti Sawangan, Bojongsari, atau Tapos.

Kini, sebagaimana pembangunan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah, angin puting beliung berpusat di kawasan Margonda dan sekitarnya.

Wilayah Kukusan di Kecamatan Beji, misalnya, yang hanya terpisah oleh kampus Universitas Indonesia dengan Jalan Margonda Raya, sebagian kering dan sebagian lainnya hanya becek sisa dilanda gerimis.

Kekacauan

Angin puting beliung ini melanda hanya sekitar 30 sampai 40 menit saja. Namun dampak yang ditimbulkannya sangat serius.

Hingga pukul 19.30 WIB saja, atau sekitar 2,5 jam sejak angin puting beliung mulai melanda, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok sedikitnya telah menerima 15 laporan pohon tumbang dan 2 papan reklame ambruk di sekitar Margonda.

Pantauan Kompas.com, insiden paling parah terjadi di Simpang Tugu Jam atau pertigaan Jalan Margonda Raya dengan Jalan Siliwangi.

Pohon tumbang ke ruas Jalan Margonda Raya arah Jakarta, hanya menyisakan 1 jalur untuk dilewati mobil. Jalur itu pun banjir semata kaki.

Akibatnya, arus lalu lintas nyaris lumpuh di sekitar pertigaan, dan imbasnya cukup luas.

Jalan Margonda Raya dari arah Jakarta ke Citayam lumpuh. Sepeda motor meluber hingga halaman ruko di pinggir jalan.

Begitu pun arus lalu lintas Jalan Siliwangi. Kendaraan harus mengantre sangat panjang. Mobil maupun motor melaju susah-payah dan kalah cepat dibandingkan pejalan kaki.

Untuk arah Jakarta, arus lalu lintas yang padat baru lengang selepas pohon tumbang. Di belakang pohon tumbang, kemacetan mengular sepanjang Jalan Kartini, melewati Grand Depok City, hingga dari arah Citayam.

Pertemuan Jalan Kartini dengan Jalan Dewi Sartika pun nyaris lumpuh akibat bottleneck yang terjadi di pertigaan Tugu Jam akibat 2 lajur yang terhalang oleh pohon tumbang.

"Sepanjang Jalan Siliwangi pohon pada tumbang, macet total," kata Denny Romulo, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Damkar Depok, Selasa malam.

"Ini angin puting beliung," tambahnya.

Mobil-mobil ringsek

Dua unit mobil ringsek tertimpa sejumlah panel bangunan tinggi terlepas dan jatuh di kompleks pertokoan Saladdin di Jalan Margonda Raya.

Kaca mobil pecah. Atap mobil cekung hasil dihunjam panel yang jatuh.

Salah satunya merupakan mobil yang disebut sedang dalam perjalanan menuju keluar are pertokoan ketika tertimpa panel bangunan. Sopir dikabarkan mengalami luka di kepala.

"Ada orangnya, baru mau keluar. Makanya terparkir seperti itu," kata Ucup, salau satu saksi mata, kepada Kompas.com, Selasa sore.

"Korbannya ada di dalam (ruko). Masih syok," kata Ucup lagi.

Kompleks tersebut dinodai serakan puing-puing, dari yang berupa pecahan tembok hingga asbes.

Orang-orang berhamburan di area tengah jalan yang bebas dari naungan bangunan untuk menghindari insiden susulan.

Selain itu, mobil ringsek juga dijumpai di Kafe Bule, masih di Jalan Margonda Raya, di samping Kantor BNI Cabang Depok.

Mobil itu tertimpa papan reklame yang rubuh. Petugas pemadam kebakaran harus memotong reklame rubuh itu.

"Tidak ada korban," ujar salah satu petugas, Sandi, kepada Kompas.com.

Listrik padam

Kejadian ini pun mengakibatkan terganggunya 622 gardu PLN. Imbasnya, pasokan listrik ke sejumlah wilayah termasuk kawasan permukiman terputus hingga malam hari.

"Berdasarkan data PLN dari kejadian tersebut sampai dengan pukul 19.00 WIB, ada sebanyak 622 gardu distribusi yang terdampak," kata Manajer Komunikasi PLN UID Jawa Barat melalui keterangan tertulis, Selasa malam.

"Di Jalan Raya Margonda, sejumlah tiang terpantau tumbang akibat kencangnya angin tersebut," tambahnya.

Dalam keterangan itu, Iwan menambahkan bahwa sedikitnya 303 gardu telah dinormalkan kembali, menyisakan 319 gardu yang masih membutuhkan penanganan.

Beberapa lokasi juga dijaga oleh aparat demi keamanan bersama, mencegah apabila terjadi hal yang membahayakan.

“Kami sangat mengapresiasi usaha petugas dalam melakukan penormalan listrik sampai dengan saat ini," ujar Agung Nugraha, General Manager PLN UID Jawa Barat, dalam keterangan yang sama.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pun melaporkan adanya gangguan perjalanan kereta rel listrik (KRL) akibat perbaikan listrik aliran atas (LAA), menyusul tumbangnya pohon di jalur 1 Stasiun Depok pada Selasa sore.

"Adanya perbaikan Listrik Aliran Atas dampak proses evakuasi pohon tumbang Stasiun Depok, estimasi masih memerlukan tambahan waktukurang-lebih 60 menit," tulis PT KCI melalui akun Twitter resminya pada pukul 20.02, Selasa malam.

" Kami imbau tetap menjaga keamanan, keselamatan serta protokol kesehatan dan tidak memaksakan diri jika KA nampak mulai padat."

Peristiwa ini mengganggu perjalanan kereta dan sejumlah KRL harus tertahan di stasiun-stasiun di Jakarta.

Sejumlah perjalanan KRL ke Bogor terpaksa dibatalkan. Beberapa perjalanan lain menuju Bogor terpaksa hanya sampai Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/22/05324361/kekacauan-usai-margonda-diterpa-puting-beliung-ratusan-gardu-listrik

Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke