Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Beri Nama Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/10/2021, 14:37 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasan rumah susun (rusun) di RW 05 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, diberi nama Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

Anies mengatakan, alasan di balik penamaan itu karena belajar dari pandemi Covid-19.

"Ini pengalaman dari pandemi. Rumah-rumah kita, terutama rusun, tidak dirancang rumah produktif, tapi rumah istirahat. Efeknya ketika harus WFH (work from home) mereka kesulitan bekerja dari rumah," kata Anies di Jatinegara, Cakung, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Anies Sebut Kampung Susun Cakung Nantinya Akan Dikelola Penghuni

Karena itu, dibangunlah rusun yang bisa menunjang penghuninya bekerja dari rumah.

"Bangunan yang memungkinkan mereka produktif di rumah. Nah, itu rancangan bangunannya ada mezzanine, memungkinkan mereka bekerja dari rumah," ujar Anies.

Anies juga ingin warga yang menempati Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung tetap guyub meski kediaman mereka berbentuk rusun.

"Satu konsep perkampungan yang secara rancangan bisa memfasilitasi interaksi sosial masyarakat kampung, sebagaimana mereka dulu tinggal di rumah yang bukan rusun," kata Anies.

"Jadi kita ingin kehidupan masyarakat yang guyub, yang saling dekat satu sama lain. Tidak menghasilkan komunitas yang tidak peduli satu sama lain," ujar dia.

Baca juga: Resmikan Pembangunan Kampung Susun Cakung untuk Korban Penggusuran, Anies: Kota Ini Milik Semua...

Anies meresmikan pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

Anies mengatakan, kampung susun ini akan ditempati 75 keluarga dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang digusur pada 2016.

"Sebuah janji, alhamdulillah hari ini mulai kita lunasi dan tunaikan sebaik-baiknya. Kita semua bersyukur, persis lima tahun satu bulan dari peristiwa akhir September 2016," kata Anies.

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan menuturkan, rusun atau kampung susun itu dibangun di tanah seluas 4.000 meter persegi, terletak di lahan HPL Nomor 4 Kelurahan Jatinegara. 

Lahan itu sebelumnya ditempati oleh beberapa pedagang dan petani kangkung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com