Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Depok Tandai Akun-Akun Medsos yang Kerap Ajak Tawuran

Kompas.com - 04/11/2021, 20:25 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polres Metro Depok mengantisipasi peristiwa tawuran di Kota Depok, Jawa Barat, lewat patroli siber. Akun-akun media sosial yang kerap tantang menantang tawuran sudah diidentifikasi polisi.

"Patroli cyber tetap kami lakukan. Ketika transaksi (tawuran), begitu masuk (informasi tawuran) di anggota kami, bisa kami amankan," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar saat memberi keterangan pers di Mapolres Metro Depok, Kamis (4/11/2021) sore, tentang kasus tawuran yang menewaskan seorang pria di kawasan Sukmajaya.

Baca juga: 1 Orang Tewas Dalam Tawuran, Polres Depok Tangkap 4 Orang

Imran tak memungkiri bahwa para kelompok remaja mencari berbagai cara untuk melakukan aksi tawuran. Mereka kerap berpindah-pindah lokasi tawuran.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pihaknya telah memonitor akun-akun media sosial kelompok remaja yang kerap melakukan tawuran. Akun-akun tersebut meliputi Instagram dan Facebook.

"Beberapa akun media sosial baik Facebook dan Instagram sudah kami tandai. Jadi apabila nanti kelihatan ada ajakan-ajakan (tawuran) melalui media sosial itu, akan kami lakukan pencegahan," ujar Yogen.

Tawuran terjadi di kawasan Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok pada Selasa lalu. Seorang pria berinisial MIA (19) tewas terkena sabetan celurit dalam tawuran itu. 

MIA dibacok di bagian pinggang sebelah kiri. MIA tewas di rumah sakit saat mendapatkan pertolongan.

Tawuran di kawasan Sukmajaya itu berawal dari saling tantang di media sosial. Imran mengatakan, kelompok remaja saling tantang dan membuat janji untuk tawuran lewat Instagram.

"Jadi motifnya hanya janjian lewat media sosial Instagram. Seolah-olah kelompok saya lebih hebat, kelompok itu lebih hebat," ujar Imran.

Dia mengatakan, para remaja tersebut melakukan aksi tawuran untuk mencari jati diri. Dengan tawuran, mereka mencari siapa kelompok yang lebih kuat.

"Mereka tak saling kenal. Rata-rata malam. Janjian dulu, ketemuan. Main (tawuran)," ujar Imran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com