Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Sopir: Kalau Kami Salah, Silakan Ditindak, tapi Perlu Bukti

Kompas.com - 06/12/2021, 18:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir bus transjakarta berinisial MJK (54) angkat bicara terkait kasus kecelakaan transjakarta yang terjadi belakangan ini.

Terbaru, bus transjakarta mengalami kecelakaan di kawasan Halte Puri Beta 2, Larangan, Tangerang, Senin (6/12/2021). Bus menabrak sebuah tembok, diduga sopir lupa menarik rem tangan saat meninggalkan kendaraan.

"Kalau memang laka (kecelakaan), salah sopir, mau ditindak, ya silakan. Itu kan istilahnya melalui aturan lalu lintas," kata MJK saat ditemui di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Anggota DPRD Sebut Direksi Transjakarta Nonton Tari Perut Saat Ketemu Operator, Dirut Langsung Interupsi

Namun, lanjut dia, penindakan harus dilakukan jika sopir benar-benar teledor atau lalai.

"Tapi kan perlu pembuktian dari kronologi kejadian. Itu saja yang bisa saya sampaikan," ujar MJK.

Terkait beban dan target kerja, MJK mengatakan bahwa ia tidak terlalu terbebani dengan hal itu.

"Ya kalau target tertentu sih semua perusahaan pasti ada, tapi kan itu semua sudah disesuaikan dengan kondisi di lapangan," kata MJK.

"Jadi sebenarnya saya pikir target dari perusahaan itu enggak memberatkan kita kok kalau kita emang serius menjalani aturannya," ucap pria yang sudah menjadi sopir bus transjakarta sejak 2010 itu.

Baca juga: Dirut Sebut Ada 502 Kecelakaan Bus Transjakarta pada Januari-Oktober 2021

Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya memaparkan, ada 502 kecelakaan yang dialami oleh bus transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.

Kecelakaan paling banyak disebabkan bus transjakarta menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88 persen dari total kecelakaan.

Kemudian, 12 persen lainnya, bus transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.

"Ini (data kecelakaan) belum termasuk yang kemarin di bulan November," kata Yana dalam rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Ditinggal Sopir ke Toilet, Bus Transjakarta Tabrak Tembok di Halte Puri Beta 2

Secara umum, kata Yana, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus transjakarta trennya menurun.

Yana menggambarkan, pada Januari 2021 ada 75 kecelakaan, sedangkan pada Februari tercatat 63 kecelakaan, Maret 72 kasus, dan April 55 kasus.

Kemudian, pada Mei 2021 menurun di angka 54 kecelakaan, Juni 48 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 22 kasus, September 42 kasus, dan Oktober terjadi 27 kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com