Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Abraham Lunggana, Triwisaksana: Beliau Dipanggil Haji Lulung karena Selalu Menolong

Kompas.com - 14/12/2021, 13:27 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengaku sangat kehilangan koleganya, Abraham Lunggana atau Haji Lulung, yang meninggal dunia pada Selasa (14/12/2021).

Tak hanya berduka, Sani, panggilan akrab Triwisaksana, juga mengaku sedih karena tak sempat menjenguk politisi PPP itu ketika terbaring sakit.

"Saya sangat berduka dan merasa kehilangan atas wafatnya Bang Haji Lulung. Saya sedih tidak bisa menjenguk beliau saat sakit karena sudah dalam kondisi kritis," kata Sani kepada Kompas.com, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Ucapan Duka Ahok atas Kepergian Haji Lulung

Menurut Sani, Haji Lulung merupakan sosok kolega yang aktif dan merupakan sahabat yang sering berbagi berita dan cerita.

Bahkan, semasa masih sama-sama duduk di kursi DPRD DKI, kata Sani, dirinya sering datang ke ruangan Lulung untuk berdiskusi.

"Diskusi tentang bagaimana mengelola tugas-tugas kedewanan sekaligus konsultasi bagaimana kiat-kiat beliau dalam memimpin dan berinteraksi dengan begitu banyak kalangan masyarakat," kata dia.

Baca juga: Sampaikan Dukacita, Djarot Saiful Hidayat: Haji Lulung Sosok yang Cerdas dan Berani

Sani pun masih mengingat jelas soal alasan Haji Lulung mendapat panggilan Lulung, sedangkan nama aslinya Abraham Lunggana.

"(Dipanggil Haji Lulung) itu karena beliau bertekad untuk selalu tulung (menolong) orang lain semampunya," kenang Sani.

Sani pun mendoakan agar Haji Lulung husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com