Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Dianiaya 2 Penumpang di Rawamangun, Polisi: Salah Paham dan Sudah Berdamai

Kompas.com - 24/12/2021, 11:50 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menjelaskan kronologi keributan antara seorang sopir taksi online berinisial AP dengan dua penumpangnya di daerah Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

Kepala Kepolisian Sektor Pulogadung AKP David Richardo mengatakan, antara sopir dan dua penumpang itu terjadi salah paham saat hendak melakukan pembayaran.

Baca juga: Sopir Taksi Online Dianiaya 2 Penumpang di Rawamangun, Wajah Memar dan Hidung Berdarah

"Jadi penumpang ini mau menukarkan uang, pembayaran dilakukan secara cash, makanya berhenti di suatu swalayan untuk menukarkan duit," kata David, Jumat (24/12/2021).

Penumpang kemudian meminta sopir taksi itu untuk memundurkan mobilnya saat berhenti di swalayan.

"Sopir itu sudah mundur tapi penumpang itu menanyakan lagi 'ayo mundur', tetapi dijawab dengan nada lantang oleh sopir. Jadi membuat penumpang merasa seperti tidak nyaman dengan penekanan suaranya. Jadi miskomunikasi ada di situ," ujar David.

Keributan pun terjadi. David mengatakan, antara sopir dan dua penumpang itu saling pukul.

Setelah mediasi, kedua belah pihak sepakat berdamai.

Baca juga: Kapolda Minta Polisi yang Marahi Korban Pencurian di Rawamangun Dimutasi ke Luar Polda Metro

"Setuju untuk berdamai dan mengganti kerugian terkait barang maupun luka-luka yang disebabkan penganiayaan tersebut," kata David.

Sebelumnya, AP, inisial sopir itu, mengaku dianiaya dua penumpangnya di daerah Rawamangun. Ia kemudian melapor ke Mapolsek Pulogadung, Selasa (21/12/2021).

Awalnya, AP mengantarkan dua penumpangnya itu dari daerah Blok M, Jakarta Selatan. Sesampainya di Rawamangun, AP dianiaya dua penumpang tersebut.

"Pagi semua teman-teman, saya minta dukungan, saya habis dikeroyok dua orang. Saya nge-Grab-nya dari Blok M sampai ke daerah Rawamangun, alamatnya ada di aplikasi saya, kejadiannya seperti itu," kata AP dalam video yang beredar di media sosial.

Dalam video itu, tampak wajah AP memar. Hidungnya berdarah. AP menuturkan, dua penumpang itu dalam keadaan mabuk saat menganiaya dirinya.

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Anggota Geng Motor yang Aniaya Remaja di Tamansari

"Penumpangnya dalam keadaan habis mabuk dan masih mabuk sekarang. Saya arah Polsek Pulogadung, terima kasih. Mobil saya dirusak, saya digebukin dua orang," ujar AP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com