JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pukul 18.00-19.00 WIB adalah waktu yang paling tidak nyaman bagi dia selama masa pandemi Covid-19.
Sebab, kata dia, pada pukul 18.00 WIB adalah waktu penutupan data kematian di DKI Jakarta dan pukul 18.30 WIB akan masuk laporan mengenai berapa jumlah orang yang dimakamkan.
"Itu ada waktu yang tidak enak setiap hari buat saya. Apa itu? Maghrib sampai jam 19.00 itu masa yang paling tidak nyaman. Kenapa tidak nyaman?" kata Anies, Minggu (27/12/2021) malam.
Baca juga: Kemnaker Minta Anies Tak Membelot soal Penetapan UMP Jakarta 2022
"Karena jam 18.00 WIB adalah jam penutupan data pelayanan kematian hari itu. Jadi, sekitar jam 18.30, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota akan mengirimkan berapa yang dimakamkan hari ini," lanjut dia.
Meski demikian, Anies bersyukur sekarang kondisi pandemi Covid-19, terutama di DKI Jakarta sudah semakin membaik.
Namun, ia tetap mengingatkan pentingnya berhati-hati dengan virus corona varian omicorn.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan adanya pengetatan di pintu-pintu masuk Indonesia.
"Ini omicron harus hati-hati karena ini angkanya sudah mulai naik dari ada 27 kasus baru yang dideteksi omicorn 24 itu orang yang baru pulang dari luar negeri," ujar dia.
Baca juga: Catat! Pengusaha di Jakarta Dilarang Beri Upah di Bawah Rp 4.641.854
Diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus virus corona varian Omicron di Indonesia sebanyak 27 kasus.
Dengan penambahan tersebut, total ada 46 kasus Omicron di Tanah Air hingga Minggu (26/12/2021).
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, sebagian besar kasus baru itu berasal dari pelaku perjalanan internasional. Namun, ada satu tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang terkena varian Omicron.
"Sebanyak 26 kasus merupakan imported case, di antaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan satu orang WNA asal Nigeria," kata Nadia melalui keterangan tertulis, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.