Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakarta Pusat: Penutupan Pelintasan Sebidang di Kemayoran Jangan Ganggu Perekonomian Masyarakat

Kompas.com - 10/01/2022, 19:35 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi meminta agar eksekusi penutupan pelintasan sebidang di Jalan Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat, jangan sampai mengganggu perekonomian warga sekitar.

"Penutupan ini harus dikaji dengan matang. Ini kan akses lintasan warga ke pasar dan ada juga yang menuju ke sekolah," ujar Irwandi saat ditemui di Stasiun Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).

Irwandi mengatakan, Pemerintah Jakarta Pusat mendukung sepenuhnya langkah penutupan pelintasan sebidang di Jalan Bungur 17. Namun, bagi Irwandi, eksekusi penutupan harus lebih dulu melalui tahapan pengkajian dan sosialisasi ke masyarakat.

Baca juga: PT KAI Berencana Tutup Jalur Pelintasan di Gunung Sahari Selatan

"Nanti mungkin kita akan mengadakan pertemuan di Kecamatan, bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat," kata Irwandi.

Sosialisasi kepada masyarakat, lanjut Irwandi, harus melibatkan berbagai pihak. Mulai dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat, PT KAI, serta jajaran masyarakat yaang diwakili RT, RW, LMK, dan FDKM, agar rencana penutupan pelintasan sebidang terlaksana dengan lancar.

"Kita akan lakukan pendekatan persuasif, yang benar-benar humanis itu harus kita lakukan. Kalaupun ada penolakan mudah-mudahan dapat kita atasi," tutup Irwandi.

Baca juga: KRL Anjlok Dievakuasi, Pengendara Sudah Dapat Lewati Pelintasan Sebidang di Ciputat

Untuk diketahui, PT KAI berencana menutup jalur pelintasan sebidang di Jalan Bungur 17, Kemayoran, Jakarta Pusat.

PT KAI, Pemkot Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran melakukan peninjauan ke lokasi terkait rencana tersebut pada Senin (10/1/2022).

Kepala Daerah Operasional (Daop 1) PT KAI Suryawan menjelaskan alasan mengapa pelintasan sebidang tersebut perlu ditutup.

Kata dia, hal ini disebabkan adanya pengembangan jalur kereta api di Stasiun Manggarai, sehingga volume kereta api akan bertambah.

"Kita perlukan ini guna menekan angka kecelakaan. Karena frekuensi jumlah kereta yang melintas akan bertambah," ucap Suryawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com