Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Berbulan-bulan di Kampung Baru Kubur, Palyja Akhirnya Beri Bantuan

Kompas.com - 14/01/2022, 15:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di RT 007 RW 015 Kampung Baru Kubur, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mulai bisa bernapas lega setelah mendapatkan bantuan subsidi air atas krisis air yang melanda kampung tersebut sejak beberapa bulan lalu.

"Dari pihak Palyja sudah ada subsidi air bersih ke wilayah kami," kata Ketua RT 007 RW 015 Tony ketika dikonfirmasi, Jumat (14/1/2022).

Tony mengatakan, Palyja mengirim tiga buah tandon air untuk memberikan subsidi bagi warga di kampungnya.

Baca juga: Krisis Air di Kampung Baru Kubur: Air Bau Bangkai tapi Tagihan Jalan Terus

Tandon tersebut sudah datang pada Kamis (13/1/2022). Namun, menurut rencana tandon tersebut baru akan diisi air pada hari ini.

Menurut Tony, saat ini kondisi air di permukimannya sudah lebih baik dari sebelumnya.

Sebab, sebelumnya kondisi air selain keruh, jarang mengalir, bahkan berbau.

"Mengenai air keruh dan jarangnya keluar air, unit deteksi dari Palyja sudah ke lapangan," kata Tony.

Baca juga: Tetap Bayar Tagihan meski Krisis Air, Warga Kampung Baru Kubur: Telat Sehari Denda Rp 35.000

Tony mengatakan, pihaknya menyambut baik respons yang telah diberikan Palyja dengan memberikan subsidi air tersebut.

Sebab, subsidi air menjadi sangat penting bagi warga yang terdampak krisis.

"Bagi saya yang penting sekarang sudah ada tanggapan dari Palyja," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya , warga di Kampung Baru Kubur Koja sudah berbulan-bulan mengalami air mati.

Jika air mengalir pun, kondisinya berbau busuk.

"Airnya enggak pernah keluar, sekalinya keluar bau bangkai. Masa airnya bau bangkai. Bingung saya juga," ujar In Nyo warga di RT 007 RW 015 saat ditemui di lokasi, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Kampung Baru Kubur Koja Krisis Air, Warga: Sekalinya Keluar Bau Bangkai

In Nyo mengatakan, banyak pekerjaan rumah tangganya yang terbengkalai akibat krisis air tersebut.

"Saya enggak mandi-mandi. Kesal saya. Kami enggak ada air tapi bayar terus," kata dia.

Selain berbau, ujar dia, air tersebut juga menghitam dan tak layak pakai jika sewaktu-waktu mengalir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagab DKI

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com