DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menanggapi kasus akun Twitter Pemkot Depok yang meretwit unggahan pencari keluarga pelaku penembakan Anggota FPI di KM 50 Tol Jakarta Cikampek, Ipda Yusmin Ohorella.
Menurut Imam yang akrab disapa IBH mengatakan sebagai pengguna media sosial, dirinya menyadari dampak negatif yang diperoleh. Dia juga mengaku pernah diretas oleh orang yang tak bertanggung jawab.
"Kalau di media sosial kan begitu ya, saya beberapa kali aja di-hack gitu ya. Mengaku diri saya meminta sesuatu itu pun biasa ya. Bagi orang-orang punya niat jahat pada Pemerintah Kota Depok atau pribadi pejabat itu sering terjadi," kata Imam di Kantor Wali Kota Depok, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Akun Twitter Pemkot Depok Diretas atau Ada Unsur Kesengajaan, Polisi Periksa 6 Saksi
Berkaitan dengan akun Twitter resmi Pemkot Depok, Imam mengaku akan terus melakukan pengawasan. Namun, dirinya tetap menghawatirkan akan keberadaan hacker yang berniat jahat terhadap pemerintah.
"Kami terus pengawasan, tapi yang namanya hacker apa pun dilakukan. Jangankan hacker Pemerintah Kota Depok, Amerika saja bisa di-hack kan. Alhamdulillah-nya Kepolisian punya ahli dalam bahwa ini hacker atau secara kesengajaan," pungkas Imam.
Baca juga: Kisah Warga Bongkar Praktik Prostitusi di Depok, Menyamar Jadi Tamu hingga Dapat Bukti Rekaman
Sebelumnya diberitakan bahwa cuitan @mca_62 itu di-retweet oleh akun Pemkot Depok pada Sabtu (6/1/2022). Namun, pada Senin (10/1/2022), cuitan itu telah dihapus.
Akun Twitter @mca_62 juga mengunggah sebuah foto seorang anggota kepolisian.
Dalam foto itu tertera nama polisi yang bersangkutan serta tulisan "pelaku penembak laskar".
Pemkot Depok menduga akun twitternya telah diretas. Polres Depok kemudian akan menggali kebenarannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.