Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politikus PKS Minta Pemprov DKI Pertimbangkan Setop Sementara PTM 100 Persen

Kompas.com - 14/01/2022, 14:59 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Israyani meminta Pemprov DKI Jakarta mempertimbangkan penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Dia berharap PTM 100 persen digantikan dengan pembelajaran jarak jauh sampai kondisi Covid-19 di Jakarta kembali kondusif.

"Dan perlu dipertimbangkan apakah perlu dihentikan sementara PTM 100 persen diganti dengan blended learning atau kembali ke pembelajaran jarak jauh sampai betul-betul kondisinya kondusif," ujar Israyani dalam keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: PTM di SMAN 6 Jakarta Dihentikan Sementara akibat Ditemukan Kasus Covid-19

Israyani menuturkan, perlu diambil keputusan cepat mengingat penularan kasus Covid-19 di Jakarta yang kian masif.

Dia meminta ada kerja sama antara pihak sekolah dan orangtua agar pengawasan PTM yang saat ini masih berlangsung bisa tetap aman dari penyebaran Covid-19.

"Untuk PTM harus ada kerja sama antara pihak sekolah dan orangtua juga Pemprov DKI dalam pengawasannya. Hal ini untuk menghindari penularan yang saat ini sudah ada dan agar kasus aktif tidak semakin bertambah banyak," ucap Israyani.

Baca juga: Wagub DKI Sebut Belum Ada Urgensi Hentikan PTM 100 Persen meski Ditemukan Belasan Kasus Covid-19 di Sekolah

Dia mengingatkan Pemprov DKI Jakarta bahwa kasus Covid-19 saat ini naik sangat drastis.

Kenaikan angka kasus Covid-19 tersebut, kata Israyani, menjadi peringatan tersendiri warga Jakarta untuk menjalankan protokol kesehatan lebih disiplin lagi.

"Harus waspada, mohon semua masyarakat untuk tetap ketat dengan protokol kesehatan (prokes), memakai masker, mencuci tangan, jauhi kerumunan, dan tidak keluar rumah jika tidak mendesak serta tuntaskan vaksinasi sebagai ikhtiar sehat kita bersama," tutur dia.

Baca juga: PTM 100 Persen di Jakarta Lanjut Terus meski Sebaran Covid-19 Terus Meluas di Sekolah

Sebagai informasi, angka kasus Covid-19 di Jakarta per 13 Januari 2022 mencapai 869.089 kasus dengan rincian 13.590 kasus meninggal dunia, 852563 sembuh dan 2.936 meninggal dunia.

Sementara itu, kasus Covid-19 akibat varian Omicron sudah mencapai 565 kasus dengan rincian 458 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri dan 107 kasus dari transmisi lokal.

Kasus Covid-19 juga sudah ditemukan di sekolah. Saat ini tercatat ada 11 sekolah yang ditutup sementara akibat temuan Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com