Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Pelintasan di Gunung Sahari Selatan Akan Ditutup, Pemkot Jakpus Sosialisasi ke Masyarakat

Kompas.com - 24/01/2022, 08:12 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan rencana PT KAI menutup pelintasan sebidang di Jalan Bungur 17 Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sosialisasi akan dilakukan secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat setempat seperti RT, RW, LMK, dan FDKM agar penutupan pelintasan sebidang ini berjalan dengan aman.

Baca juga: PT KAI Berencana Tutup Jalur Pelintasan di Gunung Sahari Selatan

Pemerintah Kota Jakarta Pusat dijadwalkan akan melakukan sosialisasi pada Senin (24/1/2022) di Aula kantor camat Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, PT KAI Daerah Operasional (Daop) 1 berencana menutup pintu pelintasan pada Maret 2022.

Suryawan Kepala Daop 1 PT KAI mengatakan pintu pelintasan di Jalan Bungur 17 akan ditutup karena adanya pengembangan jalur baru di Stasiun Manggarai, maka volume perjalanan kereta api akan bertambah.

"Pelintasan ini terlalu dekat dengan perlintasan di Jalan Garuda. Kita perlukan ini guna menekan angka kecelakaan karena frekuensi jumlah kereta yang melintas akan bertambah," kata Suryawan, Senin (10/1/2022) lalu.

Sementara itu, rencana penutupan pintu pelintasan mendapat berbagai tanggapan dari warga sekitar.

Baca juga: Pemkot Jakarta Pusat: Penutupan Pelintasan Sebidang di Kemayoran Jangan Ganggu Perekonomian Masyarakat

Intan, salah satu warga mengaku keberatan atas rencana penutupan pelintasan.

"Tidak setuju, karena kalau jadi penutupan, warga muter jauh banget kalau mau ke pasar," ujar dia saat ditemui di lokasi Senin (10/1/2022).

Selain Intan, Ima salah satu warga meminta pihak-pihak terkait untuk memberikan solusi agar masyarakat tidak merasakan imbas buruk dari adanya penutupan pintu pelintasan tersebut.

"Paling nggak dikasih jalan buat pejalan kaki aja buat ke pasar, atau solusi lain misalnya pasarnya dipindahkan ke wilayah sini biar warga enggak nyebrang," ungkap Ima.

Terkait dengan penutupan pintu pelintasan ini, Pemkot Jakarta Pusat akan melakukan pengkajian yang lebih mendalam, agar penutupan pintu pelintasan ini tidak mempengaruhi perekonomian masyarakat.

Baca juga: Pelintasan Rel Stasiun Pondok Cina Melengkung, Warga: Enggak Kelihatan Kereta Datang

"Pemkot Jakpus men-support langkah ini. Tapi diperlukan kajian yang mendalam agar tidak mempengaruhi perekonomian masyarakat. Karena ini kan sebelahnya ada pasar," tutur Wakil Wali Kota Jakarta, Irwandi.

Irwandi mengungkapkan, Pemkot Jakarta Pusat akan melakukan pendekatan secara persuasif dengan tokoh masyarakat dan warga guna mencegah adanya penolakan dari warga.

"Nanti kita akan adakan pertemuan di kecamatan bersama tokoh masyarakat dan warga agar mereka mengetahui. Jangan sampai, ada masyarakat yang tidak mengetahuinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com