Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Pengunjung Kelenteng Petak Sembilan Mulai Ramai

Kompas.com - 29/01/2022, 22:22 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pengunjung Vihara Dharma Bakti alias Kelenteng Petak Sembilan di Jakarta Barat menurun selama pandemi Covid-19.  Pengunjung berusia tua atau lansia umumnya berkurang.

"Penurunan pasti ada daripada dulu lebih berbondong-bondong. Kalau sebelum pandemi orang tua (lansia) banyak yang berbondong-bondong, kalau pandemi begini yang ortunya (orang tua) agak berkurang," ujar Ketua Yayasan Vihara Dharma Bhakti, Shirley Wijaya saat ditemui di Klenteng Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (29/1/2022).

Namun, pengunjung mulai ramai berdatangan lagi seminggu menjelang Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili atau Tahun Baru China.

Baca juga: Imlek 2022 Tahun Macan Air, Ini 5 Shio Paling Beruntung Tahun Ini

Karena itu, wihara tersebut membatasi jumlah yang boleh masuk untuk beribadah, yaitu hanya 50 orang.

"Orang antusias menyambut tahun baru. Jadi maksimal yang ibadah hanya 50 orang. Karna kan kapasitasnya 100 orang, jadi kan karena masih kondisi pandemi, yang ibadah 50 persen dari kapasitas," kata Shirley.

Pengunjung yang datang untuk beribadah harus antre di luar. Pengurus wihara sediakan kursi untuk mengantre agar lebih tertib.

Kebijakan itu diberlakukan seminggu menjelang Imlek, hingga sepekan setelahnya.

"Keluar tiga masuk tiga, keluar lima masuk lima. Jadi yang sembayang juga lebih leluasa ya enggak berdesakan. Kalau bukan masa pandemi pasti bebas berdesakan," kata Shirley.

Selain membatasi jumlah orang yang boleh masuk ke dalam area tempat ibadah, protokol kesehatan (prokes) lainnya juga diterapkan sangat ketat. Pengunjung ataupun yang mau ibadah di wihara, terlebih dahulu dicek suhu badannya oleh petugas di depan pintu masuk.

Setelah itu, disediakan tempat mencuci tangan saat baru memasuki wihara.

Hal yang terpenting adalah wajib memakai masker di seluruh kawasan kelenteng.

Meski begitu, Shirley menilai bahwa kelenteng Petak Sembilan aman dari penyebaran Covid-19.

"Kita di sini lokasinya lebih banyak ruang terbuka, jadi lebih aman," ujar dia.

Perayaan Imlek tahun ini jatuh pada 1 Februari 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com