Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kesehatan Siswa, Tiga Daerah Tak Sejalan dengan SKB 4 Menteri soal PTM

Kompas.com - 03/02/2022, 10:53 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang, Depok dan Bogor, berinisiatif untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) akibat lonjakan kasus Covid-19.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kembali memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) mulai 26 Januari 2022.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut diambil lantaran ada peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Keputusan ini bertolakbelakang dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terkait PTM.

Baca juga: Tangerang, Bogor dan Bekasi Setop PTM, Langgar SKB 4 Menteri demi Keselamatan Siswa

 

Berdasarkan SKB, pemerintah kota atau kabupaten di daerah yang berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 dapat menerapkan PTM.

Daerah berstatus PPKM level 1 atau 2 dapat menggelar PTM selama enam jam jika vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah di atas 80 persen dan vaksinasi warga lansia di atas 50 persen dan belajar di sekolah selama 6 jam.

Kemudian, jika vaksinasi Covid-19 dosis kedua baru di atas 50 sampai 80 persen dan vaksinasi warga lansia baru di atas 40 hingga 50 persen, maka PTM boleh digelar dengan kapasitas 50 persen selama 6 jam.

Sedangkan Ketentuan PTM dengan kapasitas 50 persen selama 4 jam berlaku di wilayah yang cakupan vaksinasi dosis kedua dan lansia masih di bawah 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Jamaluddin mengakui bahwa penerapan kembali PJJ tak sejalan dengan ketentuan SKB 4 Menteri.

Namun, dia menekankan, kebijakan PJJ diambil karena pemkot mengutamakan kesehatan dan keselamatan siswa saat kasus Covid-19 meningkat.

Baca juga: Setop PTM dan Langgar SKB 4 Menteri, Pemkot Tangerang: Itu Kan Instruksi Presiden

Di sisi lain, ia mengatakan, kebijakan Pemkot Tangerang telah sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo terkait evaluasi pelaksanaan PTM.

"Disuruh evaluasi lagi yang PTM, Itu kan instruksi dari Pak Jokowi, dari Presiden. Bagaimana pun lebih tinggi Pak Presiden dari pada menteri," kata Jamaluddin, saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Menurut Jamaluddin, setidaknya terdapat empat hingga enam SD serta SMP yang sempat membatalkan PTM karena ada guru dan staf sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Langkah Pemkot Tangerang kemudian diikuti oleh Bogor dan Bekasi. Meski berstatus PPKM level 2, namun PTM di dua kota tersebut dihentikan sementara.

Pemkot Bogor menghentikan sementara PTM setelah angka penularan kasus Covid-19 meningkat dalam dua pekan terakhir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com