Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Jalan Benteng Betawi, Pengendara Nekat Seberangi Rel meski KRL Hendak Melintas

Kompas.com - 22/02/2022, 16:42 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kemacetan di Jalan Benteng Betawi diduga terjadi karena pengendara kendaraan bermotor menghindari Jalan Daan Mogot yang tengah menerapkan sistem jalur satu arah (one way).

Kemacetan di dekat Stasiun Poris, Jalan Benteng Betawi itu terjadi pada Selasa (22/2/2022) pagi. Kemacetan terjadi selama satu jam.

M Harish Alfaruq (21), pengendara motor yang terjebak macet, menceritakan kondisi yang terjadi saat kemacetan di Jalan Benteng Betawi.

Baca juga: Hindari Kemacetan Imbas One Way di Daan Mogot, Pengendara Malah Terjebak Macet 1 Jam di Jalan Lain

Salah satu peristiwa yang membahayakan adalah banyak pengendara motor yang tidak sabar saat terjebak macet sehingga memaksa melewati pelintasan sebidang meski ada KRL yang hendak lewat.

Sebagai informasi, pelintasan sebidang itu terletak di dekat Stasiun Poris.

"Itu banyak banget pengendara motor khususnya yang enggak sabaran padahal kereta mau lewat dua kali," sebut Harish, saat dikonfirmasi, Selasa.

Untungnya, KRL memperlambat lajunya sehingga para pengendara yang telanjur berada di rel dapat memundurkan kendaraannya.

"Tapi, untung kereta juga jalannya memelan. Jadi pengendara yang enggak sempat melewati jalur kereta bisa ancang-ancang mundur dibantu sama yang jaga portal," papar dia.

Baca juga: Polemik One Way di Jalan Daan Mogot, Timbul Kemacetan hingga Dikeluhkan Warga

Harish melanjutkan, pada Selasa pagi ini, pengendara pada mulanya merasa normal dengan kemacetan yang terjadi.

Namun, karena kemacetan tak kunjung terurai, banyak pengendara yang merasa resah.

Ada penumpang kendaraan yang memutuskan berputar balik, ada juga yang sampai melawan arah agar dapat terbebas dari kemacetan.

"Ada penumpang Grab juga yang turun, ada penumpang angkot juga yang turun, ada juga yang melepas helm, masker, serta jaket, mungkin karena makin panas juga," kata Harish.

"Ada juga yang motornya mogok, bensinnya habis, dan juga ngobrol-ngobrol perihal macet," sambung dia.

Baca juga: Kemacetan Imbas One Way di Jalan Daan Mogot Diklaim Tidak Begitu Parah

Harish menyebut, tidak ada pengendara yang sampai terlibat cekcok saat kemacetan terjadi pada Selasa pagi ini.

"Cekcok antar-pengendara enggak ada, yang ada keluh kesah pengendara," kata dia.

Harish sebelumnya mengaku memilih melewati Jalan Benteng Betawi karena menghindari one way di Jalan Daan Mogot.

Dia menduga, kemacetan di Jalan Benteng Betawi lantaran banyak pengendara kendaraan bermotor yang juga menghindari Jalan Bouraq.

Diketahui, kemacetan terjadi di Jalan Bouraq pada Senin kemarin imbas one way di Jalan Daan Mogot.

Dengan kata lain, Jalan Benteng Betawi dijadikan jalur alternatif bagi pengendara yang menghindari Jalan Bouraq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com