Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Diminta Libatkan Partisipasi Publik soal Pembangunan Jembatan dan Jalur Pedestrian

Kompas.com - 25/02/2022, 22:41 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok diminta melibatkan partisipasi publik dalam rencana pembangunan jembatan dan jalur pedestrian berkonsep kekinian atau instagramable.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna mengatakan, masukan dari masyarakat perlu didengar agar desain fasilitas umum sesuai kebutuhan masyarakat.

"Ya kalau mau, (desainnya) dilombakan atau sayembara, jadi betul-betul hasil aspirasi masyarakat. Kalau misalnya dari pemerintah lagi nanti kesannya banyak protes (dari masyarakat) kurang sesuai segala macam," kata Yayat, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

"Untuk itu memang dibutuhkan suatu upaya keberanian untuk membuat desain-desain yang artistik," tutur dia.

Baca juga: Jembatan dan Jalur Pedestrian di Depok Harus Fungsional, Jangan Sekadar Instagramable

Yayat menuturkan, desain tata kota harus berorientasi pada masa depan, sesuai perkembangan zaman. Artinya, ruang publik yang dibangun bersifat humanis.

Pembangunan jembatan penyeberangan dan jalur pedestrian harus mengutamakan aspek fungsionalitas.

Dengan begitu, fasilitas publik tersebut bisa mempermudah akses dan mobilitas warga.

Ia menjelaskan, jembatan dan jalur pedestrian yang akan dibangun Pemkot Depok sebaiknya terintegrasi dengan fasilitas publik lain, misalnya transportasi umum.

Kemudian, jalur pedestrian atau trotoar di kawasan padat penduduk perlu diperlebar. Hal ini disesuaikan dengan fungsinya sebagai akses pendukung bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi publik.

"Jadi betul-betul harus terintegrasi dengan ruang pedestrian, menghubungkan dua simpul kegiatan yang padat. Dibuat jalur pedestrian terintegrasi dengan rute angkutan umum," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan, pembangunan jembatan dan trotoar rencananya akan berjalan tahun depan.

Ia mengatakan, tahun ini pihaknya masih melaksanakan tahap perencanaan desain atau detail engineering design (DED).

"Tahun 2023, insya Allah mulai pembangunannya," kata Citra, saat dihubungi Kamis, (24/2/2022).

"Kami masih merancang detail engineering design. DED-nya juga kami buat tiga dimensi (3D), agar lebih hidup dan terbayangkan,” ucapnya.

Baca juga: Pemkot Depok Berencana Bikin Jembatan dan Jalur Pedestrian Instagramable

Citra menambahkan, jalur pedestrian yang akan dibangun nantinya mengikuti desain trotoar di Jalan Margonda Raya.

"Nanti ditambah kursi dan lampu oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Citra.

Dikutip dari portal pemberitaan resmi Pemkot Depok, rencana pembangunan jembatan dan jalur pedestrian akan dilakukan secara bertahap.

Sementara, konsep kekinian yang dimaksud yakni tidak sekadar penataan jalan. Rencana tersebut merupakan upaya dari pemkot untuk berhias dan menata wilayah agar lebih baik.

“Intinya berkonsep kekinian, tidak hanya sekedar jembatan, tidak hanya sekedar penataan jalan, tapi juga bisa indah, bersih dan rapi serta instagramable,” kata Citra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com