Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI Sebut 1,4 Juta Warga Jakarta Belum Divaksinasi Covid-19

Kompas.com - 26/02/2022, 06:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan hingga saat ini masih ada sebanyak 1,4 juta warga Jakarta berusia 6 tahun ke atas yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan berbagai alasan.

"Nah di Jakarta ini masih banyak. 1,4 juta orang, enam tahun ke atas yang belum divaksin, KTP DKI," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila, dikutip dari Antara, Jumat (25/2/2022).

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Sulut, Presiden Puji Capaian Kota Tomohon

Ngabila menjelaskan ada beragam alasan warga DKI Jakarta yang belum mengikuti vaksin Covid-19, salah satunya karena masih adanya warga yang meragukan kehalalan vaksin.

"Alasannya halal haram. Padahal MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa Sinovac halal dan suci, AstraZeneca itu mubah. Mubah itu artinya boleh," tuturnya.

Ngabila meminta warga tidak perlu lagi mengkhawatirkan kehalalan setiap jenis vaksin Covid-19. Ia berharap semua warga paham pentingnya vaksinasi Covid-19 dan tidak ada lagi yang mempersoalkan kehalalan dari tiap jenis vaksin.

"Ketika kita darurat kesehatan masyarakat, perang, di mana nyawa kita dipertaruhkan itu mubah, boleh, ya halal gitu. Harusnya no debat. Harusnya semua paham, enggak ada lagi isu ini," ucap Ngabila.

Selain itu, Ngabila juga mengatakan alasan lainnya adalah masih adanya warga yang berpikir apakah vaksin Covid-19 itu manjur atau tidak.

"Lalu juga bilang vaksin tidak manjur. Kita harus percaya vaksinasi Covid-19 bisa mencegah kematian atau bergejala berat karena secara materi genetik masih sama walaupun virusnya tambah hebat," tuturnya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Digelar Malam Hari di Kawasan Kuliner Palmerah, Sasar Pembeli dan Pedagang yang Sibuk

Ngabila juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak pilih-pilih merk vaksin, karena semua merek vaksin aman, sehat, dan berkualitas.

Dia meminta masyarakat juga melihat keadaan negara lain yang kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19.

"Kita tidak boleh pilih-pilih merk vaksin karena kita bayangkan di belahan dunia sana, misalnya di Afrika orang nyari satu vaksin buat dosis satu aja susah banget. Negara kita masa ngebuang-buang vaksin yang expired? Ini satu hal yang sangat disayangkan," ucap Ngabila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com