Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggak Uang Sekolah, Siswa SMK Nusantara Tangsel Ikuti UTS Susulan

Kompas.com - 18/03/2022, 19:19 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusantara yang belum melunasi pembayaran uang sekolah, akhirnya harus mengikuti ujian tengah semester (UTS) susulan.

Hal itu diungkapkan salah satu orangtua siswa inisial PA. Ia menduga anaknya mendapatkan perlakuan diskriminasi karena dibedakan jadwal UTS-nya dengan yang sudah melunasi.

Siswa yang sudah melunasi biaya sekolah diperbolehkan mengikuti UTS sejak pekan lalu pada 7 Maret 2022.

Sedangkan, anak PA dan siswa lainnya yang menunggak biaya sekolah akhirnya diperbolehkan mengikuti UTS sepekan kemudian, yaitu Senin, 14 Maret 2022.

Baca juga: Pengakuan Pemalak Kontraktor Proyek di Kembangan: Saya Lapar, Anak Mau Bayar Uang Sekolah

"Kasihan kan namanya anak-anak. Mau ujian kepikiran, harusnya kan itu biar orangtua yang mikir," ujarnya saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).

Menurut AP, siswa lainnya yang bernasib sama dengan anaknya juga dibedakan jadwalnya alias diundur seminggu.

"Anak saya malu sendiri, kasihan ke teman-temannya rada minder. Bukan anak saya doang, banyak yang belum bayar juga sampai ujian dimundurin khusus yang nunggak jadi Senin kemarin, kenapa dibikin rumit," ungkapnya.

Ia menuturkan, pihak sekolah yang beralamat di Ciputat, Tangerang Selatan itu telah mengeluarkan surat yang mengharuskan adanya pembayaran uang tunggakan.

Baca juga: Selain 8 Tahun Disiksa Ibu Kandung, Kakak Beradik Dicaci Maki di Depan Umum, Uang Sekolah Tak Dibayar

Sekolah, kata dia, memberikan toleransi besaran tunggakan kepada para siswa yang berkisar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.

"Kita sebagai orang tua merasa anak kita didiskriminasi saja. Harusnya kan biarin ikut ujian semester dulu, nanti soal tunggakan kita komunikasikan seperti apa kemampuan orang tua. Apalagi pandemi gini, kondisi ekonomi tiap orang kan beda-beda," pungkasnya.

Karena itu, PA berharap agar pihak sekolah bisa memberikan toleransi kepada para siswanya. Apalagi ditambah kondisi pandemi yang membuat perekonomian semakin lesu.

"Harapan saya diperbaiki lagi dari sekolahnya, sisi sosialnya. Mudah-mudahan sisi sosialnya bisa berubah lebih tolerir, tolong diperhatiin lah siswa dari Dinas terkait," kata PA.

Di satu sisi, berkait dengan pernyataan PA soal anaknya yang mengikuti ujian susulan lantaran menunggak uang sekolah, Kompas.com berupaya menghubungi Kepala Sekolah SMK Nusantara Rasudin untuk konfirmasi.

Namun, hingga kini Rasudin urung memberikan respons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com