Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran Kemanggisan Selamatkan Diri: Bopong Lansia yang Menyerah hingga Seberangi Sungai

Kompas.com - 25/03/2022, 08:53 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mimpi buruk yang menjadi nyata itu datang tiba-tiba, bahkan sebelum warga di pinggir Kali Inspeksi Grogol, Palmerah, Jakarta Barat, tersebut sempat untuk memejamkan mata.

Pada Kamis (24/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB, api tiba-tiba sudah berkobar di ujung permukiman. Tak sampai beberapa menit, api semakin membesar setelah memakan bangunan-bangunan kayu di sekitarnya.

Hilda (32) saat itu tengah mengobrol bersama suaminya Rudi (43) dan tetangga lainnya sembari menunggu anaknya pulang. Hingga tiba-tiba ada seseorang berteriak "Api! Ada api!".

Ia pun menengok ke arah orang itu menunjuk, sebuah kobaran api terlihat menyala di kejauhan. Ia menduga, api saat itu tengah melalap petakan kontrakan non permanen yang dihuni para tukang bakso malang.

Baca juga: Kebakaran Rumah Kontrakan di Kemanggisan, Warga: Saya Lihat Api dari Depan, Lalu Merembet ke Mana-mana...

"Api saat itu belum terlalu besar. Kita langsung panik, semua warga keluar. Laki-laki ngambil ember mau nyiram. Saya masuk ke rumah, bingung mau nyelametin apa," kenang Hilda.

Saat itu, ia mendengar seseorang berteriak "dokumen, dokumen, selametin!".

Setelah bergegas menyelamatkan ijazah anak-anaknya, ia kembali keluar rumah. Saat itu, ia tak lagi melihat sang suami, yang ada hanya kobaran api raksasa yang semakin mendekati rumahnya. Ia kalut, ia melarikan diri ke arah sungai.

Seberangi sungai

Sementara Rudi mengatakan saat melihat api ia dan temannya langsung berupaya menyiramkan air.

Namun, setibanya di sebuah rumah pedagang nastar yang memilki banyak oven dan tabung gas, ia harus mengambil langkah seribu.

Baca juga: Yusuf Mansur Hanya Bisa Kembalikan Investasi Tanpa Dikonversi ke Nilai Emas, Ini Alasannya

"Pas lagi nyiramin, tiba-tiba ada gas meledak di situ. Ternyata di situ sudah kena api. Saya langsung kabur. Saya pulang dan cabutin semua kabel listrik sama selang gas. Takut meledak juga," kata Rudi.

Seperti warga lainnya, Rudi juga kebingungan saat itu. Ia pun memilih sepeda motor untuk diselamatkan.

"Tapi motornya ga bisa lewat, warga banyak banget yang mau kabur juga lewat jalan depan. Akhirnya saya ke belakang ke jalan setapak," lanjut Rudi.

Belum sempat keluar dari permukiman, api sudah semakin mendekat. Panik, ia pun mendorong sepeda motornya ke pinggiran kali begitu saja, di antara rerumputan.

"Motornya saya jorokin ke pinggir kali," singkat dia.

Baca juga: Tolak Beri Ganti Rugi Pakai Nilai Emas, Pihak Yusuf Mansur: Rp 10 Juta Kok Jadi Rp 200 Juta?

Sementara Rudi dan sejumlah warga lainnya, menyelamatkan diri melintasi Kali Inspeksi Grogol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com