Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Ekspedisi Terbakar di Seberang Pintu Masuk Polda Metro Jaya, Diduga Korsleting pada Mesin

Kompas.com - 28/03/2022, 18:05 WIB
Tria Sutrisna,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil jasa ekspedisi terbakar di kawasan Sudirman Central Business Distric (SCBD), Jakarta Selatan, tepatnya di seberang pintu masuk Polda Metro Jaya, Senin (28/3/2022).

Komandan Regu Sektor Semanggi, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Edy Soenarto menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.45 WIB.

Saat kejadian, mobil ekspedisi tersebut baru selesai mengantar paket ke salah satu kantor di Jalan Gatot Subroto.

Baca juga: Tindakan Pertama Jika Mobil Terbakar Saat Berkendara

"Mobil sedang berjalan dari salah satu gedung mengantarkan barang melalui Jalan Gatot Subroto," ujar Edy kepada wartawan, Senin (28/3/2022).

Mobil tersebut lalu berjalan ke Jalan SCBD, dan mendapatkan informasi dari sekuriti bahwa bagian bawah mobil mengeluarkan kepulan asap.

Setelah itu, kata Edy, mobil ekspedisi itu berhenti di seberang pintu masuk Polda Metro Jaya. Sesaat kemudian, api muncul dan membesar dengan cepat.

"Informasi dari security kawasan area SCBD yang melihat ada kepulan asap di bagian bawah kap mesin," ungkap Edy.

"Akhirnya pengemudi berhenti di lokasi, dan berupaya mengevakuasi sisa barang di mobil," sambungnya.

Menurut Edy, api diduga karena korsleting pada mesin kendaraan. Dia menuturkan, api pertama kali muncul dari mesin yang berada di bawah jok.

Baca juga: Hati-hati, Kenali Penyebab Mobil Terbakar akibat Korsleting

"Dari hasil pengamatan kami di lapangan, diduga sumber api berasal dari jalur kelistrikan," ucap Edy.

Edy menyebutkan, api berhasil dipadamkan setelah satu unit mobil pompa dengan enam personel pemadam dikerahkan ke lokasi kejadian.

Dia juga memastikan tidak ada korban jiwa maupun lupa dalam insiden kebakaran mobil tersebut.

"Sempat berupaya dipadamkan pakai alat pemadam api ringan, tapi tidak berhasil. Akhirnya kami menggunakan pasokan air yang ada di unit pompa kita," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com