Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Kasus Covid-19 di Kota Bogor Dinilai Jadi Momentum Perbaiki Tata Kelola Kesehatan

Kompas.com - 02/04/2022, 12:41 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 terus menurun jelang bulan curi Ramadhan.

Kondisi ini, kata Bima, sebaiknya menjadi momentum dalam memperbaiki tata kelola kesehatan, mengingat selama dua tahun belakangan, pelaksanaan ibadah puasa berlangsung di pandemi Covid-19 yang mengkhawatirkan.

Bima menuturkan, harus ada kesamaan gerak dan cara pandang dari semua pihak dalam menangani perkembangan Covid-19 selama Ramadhan.

"Kita semua belajar selama dua tahun ini. Bicara kesehatan bukan hanya belanja alat kesehatan, bukan hanya membangun RSUD, tapi berbagi pengalaman mempelajari data-data terakhir. Perlu perencanaan yang matang dan koordinasi yang kuat," ucap Bima, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: 1 Ramadhan Ditetapkan Jatuh pada 3 April, Perbedaan Awal Puasa Tak Kurangi Arti Kebersamaan

Bima menambahkan, banyak ilmu dan hal yang baru untuk dipelajari selama dua tahun pandemi Covid-19. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak berkolaborasi untuk beradaptasi.

Bima juga memuji koordinasi yang terjalin baik selama pandemi dari pemerintah pusat meski masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi ke depannya.

"Mari kita yakini bahwa modal besar itulah yang membuat kita hari ini ada di sini dan relatif berhasil mengendalikan Covid 19. Itu yang tidak ada di Singapura, di Hongkong, di Australia," sebut Bima.

Bima menuturkan, meski kasus Covid-19 sudah semakin melandai namun pengawasan akan tetap dilaksanakan, baik di tempat ibadah maupun tempat lainnya.

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dan dinamika yang bisa mengakibatkan peningkatan kasus serta akan disikapi dengan langkah-langkah yang lebih tegas.

"Pelaksanaan ibadah kembali normal. Ini menjadi atensi semua agar memastikan tidak ada kerumunan berlebihan dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan persoalan terhadap prokes,” bebernya.

Baca juga: Hadirkan Layanan Internet Kelas Dunia, Stasiun Bogor Dapat Penghargaan MURI

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyebut Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2022 akan menjadi salah satu faktor penentu Indonesia masuk fase endemi atau masih pandemi Covid-19.

Dia pun meminta seluruh pihak bersama-sama mengawal situasi Covid-19 agar tetap kondusif dengan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Hari Raya ini, Ramadan ini, menentukan apakah nanti akan masuk endemi atau masih kita di dalam pandemi," kata Maruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com