Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pemprov DKI Jakarta Hadapi Varian Omicron XE

Kompas.com - 08/04/2022, 07:25 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki langkah antisipasi agar varian baru Covid-19 Omicron XE tidak mewabah di Ibu Kota.

Salah satunya adalah beberapa persen sampel yang terdeteksi positif Covid-19 di Jakarta akan dikirim ke Litbangkes untuk identifikasi lebih lanjut.

"Apakah memang ada varian baru atau tidak, kita prinsipnya tidak semua tapi ada beberapa spesimen atau sampel yang kita curigai dengan gejala tertentu kita telah lebih lanjut kirim ke Litbangkes," ujar Widyastuti saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Dinkes DKI Sebut Capaian Vaksinasi Booster Meningkat Pesat

Selain itu, pelaku perjalanan luar negeri juga akan di-tracing dan mengikuti regulasi di tingkat pusat untuk penindakannya.

Saat ini, kata Widyastuti, sesuai Surat Edaran Satgas Covid-19 tertanggal 5 April 2022 hanya pelaku perjalanan luar negeri yang memiliki gejala yang akan diperiksa.

"Apabila vaksinnya sudah lengkap itu tidak perlu karantina. Apabila suhunya di atas 37 derajat baru dilakukan entry test," ucap dia.

Saat ini kasus Covid-19 di Jakarta terus melandai. Namun Widyastuti menyebut Pemprov DKI tetap menyiagakan strategi 3T (testing, tracing, treatment) untuk mengantisipasi lonjakan kasus yang bisa terjadi lagi.

Sebagai informasi, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta per 7 April 2022 mencapai 1.242.105 dengan rincian 1.221.596 sembuh, 5.297 dalam perawatan dan 15.212 meninggal dunia.

Baca juga: Dinkes DKI Bakal Buka Gerai Vaksinasi Booster Covid-19 di Terminal dan Stasiun

Sebagai informasi, Sekretaris Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Indonesia saat ini sedang mewaspadai keberadaan varian baru yang merupakan kombinasi dari sub varian Omicron BA.1 dan BA.2.

"Kita waspada ya, karena kan baik BA.1, BA.2, dua-duanya sudah ada di Indonesia. Jadi varian XE itu bisa saja ada tapi sampai saat ini belum kita temukan," ucap Nadia, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com